Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Deterjen Bubuk vs Deterjen Cair, Mana yang Lebih Efektif?

JAKARTA, KOMPAS.com-- Deterjen menjadi kebutuhan pokok untuk membersihkan pakaian baik digunakan dalam mesin cuci maupun mencuci dengan tangan. Di masa kini, deterjen hadir dalam berbagai merek dan juga bentuk yakni, dalam bentuk cair dan bubuk.

Pertanyaan kemudian muncul, mana yang lebih efektif antara deterjen cair dan bubuk? Berikut ulasan yang dilansir dari Bob Vila, Kamis (15/10/2021).

1. Harga

Deterjen bubuk dikenal lebih murah. Di Indonesia, beragam merek menghadirkan pilihan deterjen bubuk yang terjangkau.

Sementara deterjen cair dikenal sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan deterjen bubuk. 

2. Efektivitas

Deterjen bubuk lebih efektif pada noda lumpur, sementara deterjen cair lebih baik pada noda minyak.

Alkylbenzene sulfonate, surfaktan utama (bahan pembersih) dalam deterjen bubuk, umumnya lebih efektif dalam mengangkat lumpur, rumput, dan noda darah, yang menjadikan bubuk pilihan yang bagus untuk taman dan pakaian atletik.

Sebaliknya, alkohol etoksilat dalam deterjen cair dengan mudah menghilangkan noda minyak dari minyak goreng hingga minyak mobil, menjadikan deterjen cair pilihan utama untuk pemakaian sehari-hari.

3. Untuk mencuci dengan tangan

Jika kamu lebih suka menggunakan metode mencuci dengan tangan, deterjen cair adalah pilihan yang tepat. Pasalnya, deterjen cair bisa langsung diaplikasikan ke noda. Inilah sebabnya mengapa deterjen cair direkomendasikan untuk perendaman dan pembersihan mendalam.

4. Lebih nyaman digunakan


Untuk hal ini, deterjen cair jadi juaranya. Botol deterjen cair biasanya dilengkapi dengan pegangan untuk memudahkan pengangkutan, tutup putar yang berfungsi ganda sebagai gelas ukur, dan cerat yang memungkinkan penuangan tahan percikan ke dalam mesin cuci.

Sebaliknya, deterjen bubuk hadir dalam kotak atau plastik yang tidak praktis dan tidak mudah dikeluarkan seperti cairan dan mengharuskan kamu menuangkannya ke dalam gelas ukur terpisah, yang juga bisa berantakan dan boros jika bubuk menempel di tangan atau lantai.

Deterjen cair dan bubuk mengandung bahan pengisi yang membantu mendistribusikan bahan aktif. Pengisi utama dalam deterjen cair adalah air yang mudah larut pada semua suhu.

Ini penting, karena semakin larut deterjen dalam air, semakin dalam pembersihannya dan semakin kecil kemungkinannya untuk menumpuk di mesin cuci dan meninggalkan residu putih pada pakaian.


Sebaliknya, deterjen bubuk biasanya mendapatkan tekstur butirannya dari pengisi natrium sulfat, yang cenderung kurang mudah larut, terutama dalam air dingin, sehingga lebih cenderung menumpuk pada pakaian. Jika kamu secara teratur mencuci pakaian dengan air dingin untuk mencegah warna memudar dan mengurangi biaya energi, deterjen cair adalah pilihan yang lebih baik.

6. Deterjen cair lebih aman untuk mesin cuci

Gumpalan deterjen bubuk yang tidak larut di mesin cuci juga dapat menyumbat mesin cuci atau sistem pembuangan dan menyebabkan kerusakan yang membutuhkan tukang ledeng.

Khususnya, bubuk pada deterjen bubuk dapat menghalangi pompa pembuangan mesin cuci atau selang yang menuju ke pompa, dan mesin cuci mungkin akan mengalami kegagalan untuk mengalirkan air.

Karena deterjen cair mudah larut dalam air, kemungkinan kecilnya menumpuk di mesin cuci atau menyumbat sistem pembuangan, selama kamu tidak menggunakannya melebihi saran pemakaian untuk setiap beban cucian.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/10/15/213845576/deterjen-bubuk-vs-deterjen-cair-mana-yang-lebih-efektif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke