JAKARTA, KOMPAS.com - Lidah buaya adalah tanaman yang sudah dikenal luas karena berbagai manfaatnya. Akan tetapi, bagaimana dengan tanaman lidah buaya spiral (Aloe polyphylla)?
Dilansir dari Gardening Know How, Sabtu (25/9/2021), dengan penampilan yang menarik dan langka, tanaman lidah buaya spiral bisa menjadi pilihan untuk mengoleksi tanaman hias.
Tanaman lidah buaya spiral berasal dari Afrika Selatan. Dikatakan, tanaman ini cukup langka, namun benihnya dapat dibeli di sejumlah toko.
Baca juga: Penyebab Tanaman Lidah Buaya Terkulai Lemas dan Cara Mengatasinya
Lidah buaya spiral memiliki penampilan yang tidak biasa, dengan daun simetris berputar-putar dalam lingkaran pertumbuhan. Spiral dimulai ketika tanaman berukuran 8 dan 12 inci atau 20 hingga 30 cm.
Sebuah roset besar tunggal naik dengan duri putih ke hijau pucat di tepi daun. Tanaman dapat mencapai tinggi 30 cm dan 60 cm saat dewasa.
Tumbuh di daerah pegunungan Drakensberg, tanaman paling sering ditemukan di lereng curam dan terkadang tertutup salju di sana. Memindahkan tanaman ini, atau benihnya, dari area tersebut merupakan pelanggaran pidana.
Letakkan tanaman ini dalam pencahayaan yang tepat untuk suhu di daerah Anda. Jika Anda ingin berinvestasi dalam biaya dan pemeliharaan tanaman ini, pertimbangkan hal-hal berikut dalam perawatan lidah buaya spiral.
Baca juga: 6 Penyebab dan Cara Mengatasi Daun Lidah Buaya Menguning
Tanaman ini tumbuh paling baik di lereng yang tajam, seperti di habitat aslinya. Ini adalah cara alam menjaga air agar tidak berdiri di akar.
Pertimbangkan untuk memposisikannya di mana Anda dapat memberikan situasi yang sama. Tanah yang cepat kering dapat membantu memenuhi aspek perawatan ini juga.
Dinding hidup atau bahkan taman batu mungkin juga menyediakan kondisi ini.
Tanaman lidah buaya spiral membutuhkan perlindungan dari panas, yakni sebaiknya dalam suhu di bawah 27 derajat celcius. Jauhkan dari sebagian besar sinar matahari saat tumbuh di luar dalam panas.