JAKARTA, KOMPAS.com - Ikan cupang jantan atau dikenal sebagai Siamese Fighting Fish memiliki perilaku agresif kepada ikan cupang jantan lainnya.
Karena itu, ikan cupang jantan harus dipelihara atau ditempatkan di wadah terpisah. Bahkan, tidak boleh melihat ikan cupang jantan lainnya karena dapat menyebabkan perkelahian.
Baca juga: Beragam Penyebab Warna Ikan Cupang Memudar
Dilansir dari The Spruce Pets, Senin (14/6/2021), pertarungan ikan cupang ini dapat berisiko pada kematian sehingga pemilik perlu mengambil langkah efektif untuk mencegah ikan cupang berkelahi.
Ikan cupang akan mendorong kedua operculum atau sirip ke depan untuk menunjukkan ukuran tubuh yang lebih besar. Hal ini mirip dengan ikan buntal yang mengembang dan melebarkan durinya saat berada di bawah tekanan.
Perilaku lain melibatkan interaksi fisik antarkedua ikan. Interaksi fisik dapat meliputi satu ikan menabrak atau menggigit sirip satu sama lain.
Baca juga: Cerahkan Warna Ikan Cupang dengan Makanan Ini
Penyebab ikan cupang berkelahi meliputi sejumlah faktor seperti membangun wilayah, sumber makanan, tempat berlindung, dan akses ke ikan cupang betina. Hal ini juga merupakan penyebab umum ikan jenis lain berkelahi.
Ada banyak perdebatan yang menganggap apakah perilaku berkelahi ini bawaan atau konsekuensi dari bagaimana ikan cupang dipelihara.
Baca juga: Ingin Ikan Cupang Hidup Lebih Lama? Ini Cara Memperpanjang Usianya
Penelitian menunjukkan bahwa ikan cupang yang dipelihara dalam kelompok memiliki kecenderungan kurang agresif. Sulit mengetahui bagaimana ikan cupang dipelihara sebelumnya dan seberapa agresif ikan.
Mungkin diperlukan waktu beberapa minggu untuk mengetahui tingkat agresi ikan cupang. Namun, pada dasarnya, ikan cupang memiliki sejarah sebagai hewan petarung yang kompetitif.
Studi yang mengamati pertarungan kompetitif itu menunjukkan bahwa ikan cupang yang dibesarkan tanpa ikan lainnya cenderung lebih agresif dan bertarung untuk jangka waktu lebih lama.
Baca juga: Cara Mengatasi Perut Kembung pada Ikan Cupang
Selain ikan cupang jantan, meski tak banyak, ikan cupang betina juga bisa menjadi agresif di akuarium yang memiliki banyak ikan. Ikan cupang betina biasanya dipelihara dalam kelompok kecil atau dikenal sebagai "harem".
Setelah terbentuk, penambahan ikan cupang betina baru ke harem dapat mengakibatkan peningkatan pertempuran saat hierarki baru terbentuk. Ikan cupang mungkin agresif terhadap ikan dari spesies lain yang dipelihara dalam akuarium yang sama.
Baca juga: Berapa Lama Umur Ikan Cupang? Berikut Penjelasannya
Karena itu, penting untuk tidak menambahkan ikan yang tidak agresif ke satu akuarium dengan ikan lain. Namun, hal itu tergantung pada kepribadian ikan cupang, apakah dapat dipelihara dengan spesies tambahan.
Beberapa ikan cupang terlalu agresif untuk dipelihara dengan ikan lain. Cara terbaik adalah ikan cupang ditambahkan ke akuarium pada urutan terakhir untuk mengurangi potensi interaksi agresif.
Baca juga: Cara Mengatasi Perut Kembung pada Ikan Cupang
Ketika ikan cupang ingin berkelahi, mereka memberikan tanda umum, yakni serudukan atau menggigit.
Jika tidak melihat ikan cupang berkelahi secara langsung, Anda dapat melihat tanda-tanda klinis lainnya seperti sisik yang hilang, sirip yang sobek, atau persembunyian yang meningkat.
Sedangkan, untuk tanda-tanda yang lebih parah, di antarany kelesuan, penurunan nafsu makan, periode persembunyian yang lama, serta kematian mendadak.
Baca juga: Tips Menciptakan Lingkungan Hidup untuk Ikan Cupang agar Panjang Umur
Cara terbaik menghentikan ikan cupang berkelahi adalah memiliki satu ikan cupang jantan pada satu akuarium. Bisa pula menyediakan penghalang visual di antara kedua akuarium sehingga ikan tidak dapat melihat satu sama lain setiap saat.
Selain itu, mainan visual, termasuk cermin yang ditempatkan di dekat akuarium, harus dilepas karena ikan cupang dikenal agresif menanggapi refleksi mereka sendiri. Hal ini juga bisa menjadi pemicu stres pada cupang sehingga tidak boleh ditambahkan ke dalam akuarium.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.