Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2021, 15:15 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kotoran kucing memiliki bau yang sangat tidak sedap, ditambah baunya dapat bertahan lama jika tidak segera dibersihkan. Kotoran kucing yang bau merupakan merupakan hal normal sehingga tak perlu mengkhawatirkannya. 

Akan tetapi, dilansir dari Pets.webmd, Senin (14/6/2021), kotoran kucing yang sangat bau bisa menjadi pertanda bahwa kucing mengalami permasalahan kesehatan, terutama sistem pencernaannya. 

Baca juga: 6 Manfaat Susu Beruang untuk Kucing

Kebanyakan kucing akan buang air besar setidaknya sekali dalam sehari. Jika kucing sehat, kotorannya akan berwarna cokelat tua, tidak terlalu keras atau lembek, dan tidak berbau terlalu busuk.

Namun, jika kotoran kucing Anda tidak menunjukkan ciri-ciri tersebut, ada kemungkinan kucing mengalami diare. Biasanya, kucing diare memiliki kotoran lebih encer dan lembek. 

Baca juga: Simak, Cara Memberi Makan Anak Kucing

Diare umum dialami kucing dan ada banyak penyebabnya. Diare akan muncul dan hilang dengan cepat. Namun, pada kondisi tertentu, diare bisa berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan, atau kembali secara teratur.

Diare yang berlangsung selama 24 -48 jam mungkin tidak akan menimbulkan masalah, kecuali Anda memiliki kucing atau anak kucing yang lebih tua.

Namun, jika diare berlangsung lama, ada beberapa hal yang menjadi penyebab umum seperti perubahan pola makan, penyakit radang usus, radang usus besar, cacing, penyakit pankreas, bahkan kanker. 

Baca juga: Waspada, Ini 5 Penyebab Kucing Diare

Jika kucing diare berlangsung lebih dari satu atau dua hari, segera temui dokter hewan untuk mencari tahu penyebabnya. Beri tahu jika kotoran kucing berwarna hitam atau berdarah atau kucing juga mengalami demam, muntah, lesu, atau kehilangan nafsu makan. 

Perawatan 

Perawatan yang dibutuhkan kucing diare, tergantung pada penyebabnya. Beberapa akan memerlukan obat resep seperti metronidazol atau prednisolon untuk mengendalikan peradangan. 

Baca juga: Penyebab Kucing Pincang dan Cara Mengobatinya

Dokter hewan mungkin merekomendasikan diet khusus jika penyebabnya adalah alergi makanan atau intoleransi, penyakit radang usus (IBD), atau kolitis. Untuk beberapa kucing, obat cacing atau probiotik mungkin juga diperlukan. 

Untuk mencegah diare dan kotoran kucing lebih cair, jangan berikan produk susu seperti susu atau yogurt pada kucing karena kebanyakan kucing tidak dapat mencernanya dengan baik.

Selain itu, jika mengganti merek atau jenis makanan pada kucing, pastikan memperkenalkannya terlebih dulu selama beberapa hari. 

Baca juga: Mengenal Kucing British Shorthair yang Dipelihara Gisella Anastasia

Caranya, mencampur makanan baru dengan makanan lama dalam jumlah lebih sedikit. Kemudian, kurangi lagi jumlah makanan lama sampai kucing memakan makanan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com