Bulu tidak hanya rontok, namun kucing benar-benar menjilatnya hingga mereka mencabut rambutnya.
“Bukannya rambut tidak bisa tumbuh. Kucing-kucing ini menjilati lebih cepat daripada yang bisa dia gantikan," terang Fiona Bateman, asisten profesor dermatologi di Veterinary Teaching Hospital, University of Georgia, AS.
Baca juga: Berapa Lama Kucing Hamil dan Apa yang Terjadi Selama Kehamilan?
“Sekitar 90 persen dari kucing yang kami lihat di klinik kami terlalu rapi. Sangat kecil kemungkinannya rambut rontok dan tidak tumbuh kembali," jelasnya.
Terkadang, kucing mungkin melakukan perawatan kompulsif karena nyeri neuropatik akibat kerusakan saraf di kulit. Dalam kasus yang jarang terjadi, kucing mungkin terlalu banyak menjilati tubuhnya dan kehilangan rambut karena alasan psikogenik, seperti kecemasan setelah peristiwa yang membuat stres.
"Tetapi, kucing yang menjilati rambutnya kemungkinan besar gatal karena alergi kutu," sebut bateman.
Kudis, keropeng, dan kutu juga dapat membuat kulit kucing gatal, yang menyebabkan kucing melakukan perawatan berlebih dan bulunya rontok. Tungau, alergi makanan dan alergi lingkungan juga bisa menyebabkan gatal-gatal dan perawatan berlebihan.
Baca juga: Hal yang Perlu Dilakukan Saat Kucing Peliharaan Tidak Mau Makan
Menurut Bateman, terkadang kucing terlalu sering menjilati area tubuhnya bukan karena gatal, tetapi karena jaringan di bawah kulitnya sakit.
Kucing dengan artritis, misalnya, mungkin terus-menerus menjilat persendian yang sakit karena nyeri, dan menjilati membantu meredakan ketidaknyamanan tersebut. Masalahnya, kucing itu juga menjilat bulu.
Bateman pernah melihat seekor kucing yang tulang rusuknya retak. Kucing itu menjilati bagian tubuhnya yang menyakitkan sehingga dia menjadi botak di sekitar tulang itu.