JAKARTA, KOMPAS.com - Membuat kompos adalah cara yang bagus untuk mengurangi limbah rumah tangga. Namun, kompos juga merupakan cara mudah dan cepat untuk menyehatkan tanaman.
Campurkan kompos ke tanah di halaman atau pekarangan rumah untuk memperbaiki kondisi tanah. Selain itu, gunakan juga kompos untuk memelihara tanaman di pot yang baru atau sebarkan sebagai mulsa.
Jika Anda ingin membuat kompos sendiri di rumah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Ini termasuk beberapa masalah umum yang kerap terjadi saat pengomposan.
Baca juga: Simak, Ini Langkah Membuat Kompos Pakai Sisa Bahan Dapur
Dilansir Better Homes & Gardens Australia, penata taman profesional dan pendiri Pop Up Gardens Paul McNeilly menjelaskan beberapa masalah umum yang kerap terjadi saat membuat kompos, berikut cara mengatasinya.
Tambahkan beberapa tanah yang sehat untuk membuat kompos, karena mengandung mikro-organisme dan akan membantu limbah dapur atau rumah tangga terurai dengan baik.
Di samping itu, kompos perlu dibalik dan diaduk sesering mungkin untuk memastikan bahwa pengomposan terjadi secara merata selama proses pencampuran.
Perlu diperhatikan juga, sinar matahari penuh adalah yang terbaik agar kompos berkembang. Pun memiliki dua wadah atau lebih juga membantu menjaga siklus pengomposan tetap berjalan.
Baca juga: Benarkah Sampah Dapur Bisa Dijadikan Kompos?
Pertimbangkan rasio karbon terhadap nitrogen untuk menjaga kompos tetap sehat dan membusuk. Gunakan campuran setengah cokelat dan setengah hijau, dan semuanya akan bekerja dengan baik.
Hindari penggunaan daging atau ikan di dalam kompos Anda. Secara teoritis, tumpukan kompos yang sangat bagus bisa mencapai suhu lebih dari 60 derajat celsius.
Kondisi ini akan menghancurkan apa saja di dalam kompos, tetapi sebaiknya tetap fokus pada limbah sayuran.
Tambahkan air ke dalam kompos jika sudah kering, tetapi jangan terlalu banyak, karena kompos yang sudah jenuh akan berbau dan kurang efektif dengan dekomposisi anaerob.
Baca juga: Cara Memanfaatkan Limbah Sayuran dan Buah untuk Pupuk Kompos
Pilih lokasi di halaman rumah yang memiliki drainase yang baik untuk kompos dan idealnya dengan aliran udara yang baik. Selain nitrogen, karbon dioksida dan air sangat penting untuk proses tersebut.
Selain itu, jangan menambahkan terlalu banyak air
Hindari penggunaan potongan rumput karena rumput memiliki banyak gulma, dan ketika menggunakannya sebagai kompos, Anda hanya menyebarkan gulma lebih jauh.
Anda dapat mengetahui apakah kompos siap digunakan saat sudah dingin dan mulai terlihat rapuh. Saat kompos dipanen sebaiknya digali sedikit ke dalam areanya untuk mendapatkan hasil terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.