JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan segala hal yang bertajuk ramah lingkungan merupakan sebuah hal yang baik dan bijak, demi bertanggung jawab kepada bumi sebagai tempat kehidupan.
Definisi dari ramah lingkungan sendiri adalah tidak berbahaya bagi lingkungan. Sayangnya, ada dua masalah yang melekat dengan gagasan ini.
Pertama, menghindari bahaya saja tidak cukup untuk menopang dan menjaga planet bumi lebih baik untuk generasi mendatang.
Baca juga: 8 Cara Wujudkan Rumah Ramah Lingkungan
Dan kedua, seringkali orang-orang berpikir kalau mereka sedang ramah lingkungan tetapi sebenarnya tidak, bahkan justru lebih merugikan.
Dilansir dari beberapa sumber, Kamis (25/3/2021), berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang dianggap ramah lingkungan tetapi sebenarnya tidak.
Banyak produk pembersih "hijau" atau green masih mengandung racun yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatanmu.
Biasanya kamu juga perlu menggunakan lebih banyak produk untuk menyelesaikan pekerjaan. Sebelum kamu membeli produk pembersih "hijau", baca label dan periksa bahannya.
Baca juga: Cat Bahan Dasar Air Lebih Sehat dan Ramah Lingkungan
Kamu mungkin lebih baik menggunakan barang-barang rumah tangga biasa seperti cuka, soda kue atau lemon untuk membersihkan.
Kamu berpikir kalau kertas lebih baik dari plastik? Itu benar, dalam artian bahwa kertas terdegradasi lebih cepat daripada plastik (jauh lebih cepat).
Masalahnya adalah produksi kantong kertas sebenarnya menghasilkan lebih banyak karbon yang dilepaskan ke atmosfer daripada produksi kantong plastik.
Selain itu, produksi kertas membutuhkan penebangan pohon, dan deforestasi memiliki dampak lingkungan yang merusak.
Alih-alih menggunakan kantong kertas atau kantong plastik sekali pakai, disarankan untuk menggunakan tas yang dapat digunakan kembali sesering mungkin.