Perangkat elektronik membuat hidup setiap orang menjadi jauh lebih mudah, dan hampir setiap penghuni rumah memilikinya.
Tetapi, barang elektronik juga menghadirkan tantangan khusus ketika mereka hidup lebih lama dari kegunaannya.
"Limbah elektronik perlu ditangani oleh vendor bersertifikat untuk memastikan daur ulang dan pemusnahan elektronik yang aman, serta keamanan informasi pada mesin ini,” kata Meredith Leahy, Manajer Pengalihan Limbah di Rubicon.
Oleh karena itu, beberapa toko elektronik biasanya akan memberimu uang tunai atau diskon untuk produk baru apabila menukarkan produk elektronik lamamu.
Baca juga: Menurut Feng Shui, Ini Tempat Terbaik Meletakkan Tempat Sampah di Rumah
Mungkin kamu terkejut dengan yang satu ini. Bukankah semua orang membuang makanan lama ke tempat sampah?
Ya, tetapi para ahli menyarankan untuk tidak melakukannya, atau setidaknya tidak membuang terlalu banyak di sana.
Sisa-sisa makanan merupakan bagian yang signifikan dari keluaran sampah banyak rumah tangga, dan akhirnya menimbulkan masalah bagi lingkungan.
“Sisa makanan tidak boleh dikirim ke tempat pembuangan sampah, karena di lingkungan itu, mereka menghasilkan metana, yang merupakan gas rumah kaca yang potensial,” terang Ryan Cooper, Manajer Pengalihan Sampah dan Pimpinan Daur Ulang Organik di Rubicon.
Baca juga: Ajarkan Anak Kelola Sampah Sejak Dini di Rumah dengan Cara Ini
Ryan menyebutkan bahwa bahan-bahan makanan harus dialihkan dari tempat pembuangan akhir (TPA) dan diubah menjadi sumber daya berharga seperti pakan ternak, gas alam terbarukan, bahan bakar, listrik, dan kompos.
“Oli kendaraan tidak boleh dibuang ke tempat sampah biasa, karena hal itu dapat menyebabkannya bocor ke air tanah,” kata Leahy.
Kamu juga tidak boleh membuang oli ke saluran pembuangan atau selokan karena dapat menyumbat atau merusak pipa.
Jadi, apa yang harus kamu lakukan dengannya? Banyak suku cadang atau bengkel otomotif yang menjual oli motor seringkali mengambilnya kembali untuk didaur ulang.