7. Puntung rokok
Tidak sedikit perokok begitu menikmati merokok sambil buang air besar di kamar mandi atau toilet. Karena tidak ada asbak, lubang kloset dianggap menjadi pilihan paling tepat untul membuang puntung rokok.
Padahal, rokok adalah barang limbah lain yang dapat memasukkan bahan kimia yang berpotensi berbahaya ke dalam sistem air dan membahayakan satwa liar.
Ditambah lagi, puntung rokok tidak selalu terbuang percuma setelah disiram, meninggalkan bau yang tidak menyenangkan bagi orang berikutnya yang menggunakan toilet. Setelah memadamkannya dengan aman, buang rokok ke tempat sampah.
Baca juga: Jangan Sepelekan 7 Masalah pada Kloset Ini, Apa Saja?
8. Rambut
Jika kamu mengumpulkan potongan rambut yang rontok dari lubang air kamar mandi atau wastafel maupun bak mandi, jangan membuangnya ke kloset. Itu hanya memindahkan sumbatan dari satu bagian pipa ke pipa lainnya.
9. Permen karet
Air tidak melakukan apa pun untuk menghilangkan permen karet, sehingga cenderung menempel. Secara harfiah, kamu telah membahayakan saluran pipa.
10. Obat-obatan
Jika kamu memiliki obat tablet atau pil yang sudah kedaluwarsa atau sudah tidak menginginkannya di rumah, hancurkan dan buang pada tempat sampah.
Jika tidak, bahan kimia kuat pada obat akan masuk ke sistem saluran pembuangan, bahkan air tanah, sehingga dapat menyebabkan kerusakan yang tak terhitung.
Baca juga: Hilangkan Noda Berkerak di Kloset dengan Bahan Ini
11. Kondom
Kondom juga tidak dirancang untuk terurai di dalam air, jadi jika dibuang ke dalam kloset, maka dapat menyebabkan penyumbatan di pipa dan septic tank.
12. Plastik
Kamu tidak bisa membuang plastik apapun ke dalam kloset, sekalipun itu jenis ramah lingkungan. Plastik tidak larut dan dapat menyebabkan banyak masalah pada pipa.
13. Pemutih
Ini mungkin yang paling mengejutkan, karena kamu mungkin terbiasa membersihkan kloset dengan pemutih.
Pemutih sebenarnya adalah bahan kimia yang terlalu keras untuk kloset dan sistem septic tank. Daripada berfokus pada membersihkan noda dengan pemutih, kamu mungkin ingin mempertimbangkan untuk menggunakan cuka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.