JAKARTA, KOMPAS.com - Selain bisa menggunakan air keran untuk penyiraman tanaman, menyiram menggunakan air hujan menjadi alternatif yang lebih baik.
Faktanya, air hujan memiliki kandungan yang dapat menyuburkan tanaman seperti nitrat yang penting untuk pertumbuhan tanaman, sehingga menghindari klorin yang terkandung di air keran.
Dilansir dari Home Guides SF Gate, Jumat (29/1/2021), menampung air hujan untuk menyiram tanaman merupakan cara yang bagus agar tanaman mendapatkan air hujan. Namun, yang harus diperhatikan adalah hindari menampung air hujan yang sudah terkena atap, tampunglah air hujan yang langsung turun dari langit.
Baca juga: Menyiram Tanaman Sebaiknya di Pagi Hari, Ini Sebabnya
Manfaat air hujan untuk tanaman
Air hujan tentu saja merupakan sumber irigasi alami bagi tanaman. Air hujan tidak mengandung bahan kimia tambahan, seperti klorin, garam dan fluorida, biasanya ditemukan dalam air keran dan yang mungkin berbahaya bagi tanaman.
Saat Anda mengumpulkan air hujan untuk mengairi taman, air hujan merembes ke dalam tanah dan membawa garam bersamanya, menghilangkan garam dari area di sekitar akar tanaman.
Tanah bebas garam mendorong pertumbuhan akar dan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap akar, yang pada gilirannya memungkinkan tanaman untuk lebih tahan terhadap periode kekeringan.
Sistem pemanenan sederhana
Sistem pemanenan air hujan yang paling sederhana menggunakan gravitasi untuk mengarahkan air hujan ke tanaman untuk segera digunakan.
Baca juga: Simak, Cara Terbaik Menyiram Tanaman agar Tidak Mati
Anda dapat merancang sistem sederhana dengan mengarahkan talang sehingga mereka menyimpan limpasan dari rumah Anda langsung ke tempat tanaman.
Selain itu, membangun tanggul atau parit di sekitar tanaman dapat menciptakan cekungan penampung yang menahan limpasan dan memungkinkannya meresap ke dalam tanah di tempat tanaman.