JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan siput atau bekicot di kebun rumahmu bisa menjadi bahaya bagi tanaman yang kamu miliki.
Sebab, hewan satu ini bisa dikatakan sebagai salah satu hama untuk tanaman.
Memasuki musim hujan yang mulai melanda beberapa wilayah di Indonesia seperti sekarang ini, keberadaan siput bisa makin banyak di kebun.
Baca juga: Mengenal Tanaman Hias Dracaena Sanderiana alias Bambu Rejeki
Bisa dikatakan kalau musim hujan jadi musimnya siput. Mereka sangat menyukai cuaca musim hujan karena lembab dan basah, hal itu membuat mereka nyaman untuk keluar dan berkembang biak.
Keberadaan siput di kebun rumah bisa diketahui dari banyaknya kotoran mereka atau bibit-bibit tanaman yang habis termakan.
Untuk menghindari keberadaan siput di kebun rumahmu, berikut ini cara untuk mengatasinya, dikutip dari unggahan akun Instagram @kebunkumara, Minggu (29/11/2020).
1. Tanam bibit dewasa
Referensi sumber makanan bagi siput itu adalah bibit-bibit kecil yang masih muda. Jadi pastikan kalau mau menanam tanaman di lahan, kamu tanam bibit yang dewasa dan batangnya kuat, minimum sudah tumbuh 4 daun sejati.
Baca juga: Mengenal Tanaman Hias Dracaena Sanderiana alias Bambu Rejeki
Bibit tanaman yang masih kecil yang di tanam di lahan bisa ludes dimakan siput. Oleh karena itu, menanam bibit yang sudah lebih dewasa saat musim hujan akan lebih baik karena siput tidak suka mengunyahnya.
2. Mulsa
Mulsa merupakan material penutup pada tanaman yang berfungsi untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan gangguan hama dan penyakit sehingga membuat tanaman tumbuh dengan baik.
Contoh mulsa organik adalah alang-alang, jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman jenis rumput-rumputan lainnya.
Daun-daun yang sering dipakai untuk mulsa kalau musim hujan ini jadi sangat lembab.