Ketahui, Ini 4 Penyakit yang Menyerang Tanaman Apel

Apel cukup mudah ditanam dan bisa menanamnya dalam pot jika tidak memiliki lahan cukup besar. 

Kendati demikian, sama dengan tanaman buah lainnya, apel rentan terhadap penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas buahnya.

Disadur dari Cybext Kementerian Pertanian (Kementan), Minggu (4/9/2022), ada sejumlah penyakit yang menyerang tanaman apel yang perlu dihindari. Apa saja?

Embun tepung atau powdery mildew (Podosphaera leucoticha) adalah penyakit jamur yang muncul sebagai lapisan putih tepung pada daun tanaman.

Dikutip dari Kompas.com, umumnya penyakit ini tidak membunuh tanaman, tapi dapat melemahkannya sehingga pertumbuhan dan hasil buah memburuk. 

Gejala serangan embun tepung dapat dilihat pada buah apel yang masih muda yag berwarna kecoklatan serta buah apel tua yang berwarna coklat muda atau seperti sawo.

Bercak daun

Bercak daun (Marssonina coronaria) adalah penyakit yang sering terjadi pada tanaman apel. Gejalanya terlihat pada daun berusia empat sampai enam minggu setelah perompesan, yaitu kegitan memotong ranting dan daun yang tidak produktif.

Pada daun tanaman apel berusia empat sampai enam minggu, gejala bercak daun adalah munculnya bercak putih tidak teratur, berwarna coklat, dan titik hitam pada permukaan atas daun. 

Biasanya, gejala ini muncul mulai dari daun tua, lalu daun muda. Pada akhirnya, daun tanaman apel akan berguguran.

Busuk buah (Gloeosporium Sp.) adalah penyakit yang menyerang buah apel. Disadur dari Balitjestro Kementan, penyakit ini cepat menyebar sehingga tanaman berpotensi gagal panen.

Sering kali, busuk buah menyerang buah berusia di atas tiga bulan. Gejalanya, muncul bercak berwarna coklat muda dengan titik kehitaman.

Lambat laun, bercak menjadi coklat tua dan semakin lebar. Nantinya, daun memiliki warna oranye terang pada tepian area bercak.

Busuk akar

Busuk akar merupakan penyakit yang tidak hanya terjadi pada tanaman hias, tapi juga tanaman apel. Busuk akar adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri atau jamur seperti dikutip Kompas.com.

Patogen akan berkembang biak di tanah basah sehingga menyebabkan akar tanaman mati lemas. Gejalanya mencakup dedaunan yang layu dan berguguran serta kulit akar yang membusuk.