Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seprai Katun Vs Serat Bambu, Mana yang Lebih Nyaman Digunakan?

Katun terkenal memiliki material yang lembut dan memberi rasa dingin, tetapi mampu memberikan rasa hangat pada malam hari.

Selain itu, seprai katun memiliki usia penggunaan cukup panjang hingga tujuh tahun jika dirawat dengan baik. Namun, selain katun, ada material serat seprai lainnya yang tidak kalah unggul, yaitu seprai bambu.

Nah, dikutip dari Domino Magazine, Kamis (12/5/2022), berikut plus minus antara seprai katun dan seprai bambu. 

Pelatih ilmu tidur bersertifikat, Rosie Osmun, menjelaskan, seprai bambu adalah seprai yang terbuat dari serat tanaman bambu. Serat ini dipintal menjadi benang yang kemudian ditenun menjadi kain.

Osmun menuturkan, ada tiga subtipe yang berbeda, yaitu rayon bambu, lyocell, dan linen bambu. 

Rayon bambu, yang juga disebut viscose, melibatkan material yang diubah secara kimia menjadi serat.

Lyocell  merupakan serat bambu yang diregenerasi. Akan tetapi, proses penguraian tanamannya menggunakan sedikit air dan pelarut bebas racun. Jadi, lyocell adalah material yang lebih berkelanjutan dibanding rayon bambu.

Sementara itu, linen bambu biasanya terbuat dari campuran bambu dan katun atau benang bambu murni, yang dimulai sebagai campuran kayu yang dihancurkan dan natrium hidroksida.

Seprai berserat bambu dikenal memiliki material yang breathable dan hipoalergenik. Disadur dari ScienceDirect, breathability dalam industri tekstil mengacu pada kemampuan kain untuk memberikan rasa nyaman.

Osmun melanjutkan, seprai bambu juga ramah lingkungan karena bambu adalah sumber daya terbarukan karena dapat tumbuh dan beregenerasi dengan cepat. 

Kekurangan seprai bambu

Namun, seprai bambu biasanya memiliki harga lebih mahal daripada seprai yang terbuat dari  kain yang lebih tradisional. 

Selain itu,membutuhkan lebih banyak perawatan. Lebih lanjut, seprai bambu mungkin perlu sesekali disetrika dan harus mecucinya dengan air dingin dan detergen ringan. Materialnya pun lebih mudah untuk kusut.

Seprai katun adalah seprai yang ditenun dengan benang yang biasanya dipintal dari salah satu tiga jenis kapas, yaitu Egyptian, Pima atau Supima, dan Upland.

Namun, Osmun mengimbau memperhatikan dengan seksama deskripsi produk seprai. Ada beberapa pilihan campuran kapas memiliki persentase serat poliester dalam campurannya. Lalu, seprai katun datang dalam dua jenis tenun, yaitu satin dan percale. 

Satin ditenun dengan kapas dan menawarkan kilau yang halus. Sementara itu, percale adalah jenis tenun denga benang membentuk pola silang yang rapat untuk menawarkan rasa yang lebih halus. 

Keuntungan seprai katun

Seprai katun memiliki kain ringan, memiliki kemampuan breathability yang tinggi, dan materialnya secara alami mampu menyerap panas dan keringat dari tubuh. 

Osmun menjelaskan, seprai ini mudah dicuci dan harganya relatif murah. Kamu dapat mencucinya dengan air hangat dan detergen ringan.

Kekurangan seprai katun

Untuk seprai katun organik, memiliki harga lebih mahal karena terbuat tanpa pewarna atau perawatan kimia seperti pestisida, formaldehida, dan penghilang noda.

Lead Interior Designer di Purple Cherry Architects, Annie Kersey, mengimbau lebih berhati-hati menggunakan seprai katun jenis tenun satin karena rentan tersangkut dan memiliki pilling—bola serat kecil yang terbentuk pada permukaan kain—sehingga kurang cocok digunakan di kamar tidur anak atau kamar tidur tamu.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/05/12/092600576/seprai-katun-vs-serat-bambu-mana-yang-lebih-nyaman-digunakan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke