Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amankah Menyiram Tanaman dengan Air Suling?

JAKARTA, KOMPAS.com – Sama seperti manusia, tanaman membutuhkan air untuk bertahan hidup karena air berperan dalam proses fotosintesis.

Jika tanaman tidak melakukan fotosintesis, maka mereka tidak dapat menghasilkan salah satu zat yang paling berguna bagi manusia yakni oksigen.

Jadi, bukanlah sesuatu yang mengherankan jika para pemilik tanaman kerap menyiram tanaman mereka. Baik itu, menggunakan air keran, air minum kemasan dari galon, bahkan air hujan.

Namun melansir Balcony Garden Web, Rabu (5/1/2022), air dapat melarutkan segalanya sehingga mereka tidak berada dalam bentuknya yang paling murni.

Sementara itu, pemurnian dapat menghilangkan kotoran seperti bahan kimia dan mineral yang membahayakan sehingg amembuat air benar-benar sehat dan aman untuk dikonsumsi.

Meski dapat dikonsumsi oleh manusia, apakah air hasil pemurnian atau penyulingan (distilled) juga aman untuk diberikan kepada tanaman?

Mengenal air suling

Air suling adalah air yang didapat dari hasil penyulingan. Proses penyulingan mencakup penguapan dan kondensasi air.

Mengutip pengertian dari situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), kondensasi adalah ketika uap air atau benda gas lainnya berubah menjadi benda cair.

Dalam proses penyulingan, air direbus dan disimpan sebagai uap yang terkondensasi. Proses ini dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran seperti partikel koloid dan garam dari air.


Proses penyulingan air juga menghilangkan beberapa mineral yang bermanfaat. Air suling dapat digunakan untuk beberapa hal seperti mengisi baterai, pelembap udara, menyiram tanaman, dan terkadang untuk diminum.

Cara membuat air suling

Jika tertarik untuk membuat air suling di rumah, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yakni sebagai berikut:

Air bersih ini bermanfaat untuk seluruh jenis tanaman, terutama tanaman dalam ruangan. Akan tetapi, air suling tidak secara pasti dapat dikatakan sangat baik dari air biasa untuk kesehatan tanaman.

Saat ini, banyak air mengandung bahan kimia, polutan, dan kotoran beracun lainnya karena polusi yang meluas.

Meski begitu, air juga mengandung mineral terlarut yang mana banyak di antaranya berguna untuk tanaman. Polusi inilah yang menjadi alasan utama untuk menyuling air.

Tanaman yang membutuhkan air suling

Tanaman luar ruangan tidak memerlukan air suling, kecuali airnya sangat tercemar. Untuk melawan kotoran, dalam banyak kasus, tanaman biasa memiliki mekanisme pertahanan.

Dalam kasus berkebun di luar ruangan, hujan membantu membersihkan kotoran yang menumpuk di tanah.

Kotoran ini terkumpul dari keran atau air yang terkontaminasi.

Namun dalam kasus tanaman dalam ruangan atau berkebun di rumah kaca, terdapat akumulasi kontaminan yang cukup besar dan mungkin dapat membahayakan pertumbuhan tanaman.

Dalam kasus ini, penggunaan air suling atau air murni untuk menyiram tanaman bermanfaat bagi kesehatan tanaman.

Bagaimana dengan tanaman hidroponik?

Dalam teknik hidroponik, air adalah media tanam utama tanpa tanah. Kemungkinannya, penumpukan bahan kimia dan mineral akan meningkat dengan cepat.

Menggunakan air suling dapat membantu tanamanmu yang bertahan hidup tanpa adanya nutrisi. Namun, terus periksa tingkat pH secara berkala.

Sebab, pH memengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik. Adapun kisaran pH yang dibutuhkan untuk hidroponik berada di antara 5,8 pH sampai 6,4 pH.

Sementara itu, air suling memiliki pH mendekati 7. Selalu periksa kandungan mineral pada label jika kamu memilih untuk membeli air suling dan bukan membuatnya sendiri.

Meski tanaman pada umumnya dapat sesekali disiram oleh air suling, baiknya kamu tetap menggunakan air biasa. Sebab, air suling tidak memiliki banyak mineral yang diperlukan.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/01/05/102200776/amankah-menyiram-tanaman-dengan-air-suling-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke