Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapan Sebaiknya Atap dan Genteng Diganti?

JAKARTA, KOMPAS.com-- Atap rumah dan genteng bisa saja rusak dan aus karena termakan waktu.

Yang terjadi kemudian adalah perubahan warna, kebocoran, perutumbuhan jamur hingga kemungkinan yang terburuk adalah atap yang ambruk karena sudah terlalu lapuk. 

Jika hal ini terjadi, jangan buru-buru mengganti semua atap dan gentengmu. Lakukan pemeriksaan bersama ahlinay untuk kemungkinan melakukan perbaikan apabila kerusakan yang terjadi masih tergolong minor.

Berikut adalah beberapa perbaikan yang mungkin bisa kamu lakukan seperti dilansir dari Roohome, Senin (16/8/2021).

  • Jika kerusakan terbatas, kamu mungkin hanya perlu memperbaiki atau mengganti beberapa genteng.
  • Jika kerusakan parah, atau masa pakai atap dan genteng sudah habis, kamu mungkin perlu mengganti permukaan atap dengan genteng baru atau bahkan memilih jenis penutup baru, seperti asbes atau seng.

Namun, adakalanya kamu benar-benar harus mengganti semua kerangka pada atap rumah dan juga gentengnya karena sudah termakan usia, lapuk karena rayap atau aus karena usia dan juga cuaca. 

Cara memeriksa atap

Fungsi utama dari memeriksa atap dan genteng adalah untuk memeriksa kerusakan. Reng, usuk, genteng dan plafon yang rusak dapat membuat air masuk ke struktur atap dan menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

Untuk itu diperlukan pemeriksaan terutama jika akan memasuki musim hujan. Berikut ini beberapa jenis kerusakan atap dan ciri-cirinya:

1. Noda dinding interior atau langit-langit

Periksa dinding dan langit-langit di dalam rumah apakah ada perubahan warna, yang bisa menjadi petunjuk bahwa atap atau dindingmu sedang bocor.

Kelembaban apapun harus ditangani dengan cepat, sebaiknya sebelum menyebabkan tumbuhnya jamur.

2. Cat mengelupas atau melepuh

Apakah ada cat eksterior di atap yang mengelupas atau melepuh? Ini mungkin disebabkan oleh penumpukan kelembaban di rumah.

3. Kebocoran di loteng

Jika kamu memiliki loteng, beri perhatian khusus setelah angin dan hujan besar. Kebocoran di sana bisa berarti satu atau dua genteng telah rusak atau terleas. Atau sesuatu yang lain telah rusak seperti talang atau bagian lain.

4. Pondasi atap yang rusak

Penghiasan atau selubung atap adalah lapisan kayu lapis pondasi. Jika rusak, kamu mungkin akan melihat plafon yang bocor, sepetak genteng yang hilang, tempat plafon melorot, atau talang yang rusak.


5. Genteng yang rusak atau patah

Herpes zoster aspal akhirnya mulai retak, melengkung, menjadi rapuh, atau rontok. Mereka memiliki masa hidup tertentu, dan masa pakai bisa saja kedaluwarsa.

6. Garis-garis berubah warna

Jika kamu melihat garis-garis gelap di genteng bagian dalam, itu bisa disebabkan oleh ganggang, lumut, atau lumut. Mungkin perlu dibersihkan atau menggantinya.

Berapa umur atap dan genteng?

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah kamu perlu membongkar atap dan mengganti genteng.

Kamu dapat memeriksa garansi untuk mengetahui kapan itu akan terjadi atau hubungi pemasang atap dan genteng di rumah.

Jika kamu membeli rumah baru-baru ini dan tidak tahu usia atap, kamu dapat mengandalkan petunjuk dan prinsip lain diantaranya:

  • Jika rumah tetangga dibangun pada waktu yang sama dengan rumah, kamu dapat mengganti atap saat mereka melakukannya.
  • Jika genteng sudah terlihat tua, usang, menggulung, botak, dan sebagainya, mungkin perlu diganti.
  • Jika kamu berpikir atapnya sudah berusia lebih dari 20 tahun.
  • Jika perubahan cuaca dan suhu di wilayah tidak biasa, ini bisa membuat genteng lebih cepat aus.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/08/16/182227276/kapan-sebaiknya-atap-dan-genteng-diganti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke