Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Kompas.com - 29/04/2024, 12:43 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

MANHATTAN, KOMPAS.com - Tersangka penyelundup artefak Kerajaan Majapahit yang dicuri dari Indonesia, Subhash Kapoor atau Subash Kapoor, adalah pemain lama di dunia penyelundupan benda-benda seni.

Kompas.id dalam artikel pada Minggu (28/4/2024) menyebutkan, Kapoor memiliki galeri seni di New York yang berspesialisasi Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Namun, dia secara diam-diam termasuk ke sindikat penyelundup benda-benda antik dan bersejarah dari dua kawasan tersebut.

Baca juga: New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Bahkan, pria berkewarganegaraan India-Amerika itu tidak hanya menjual artefak curiannya kepada kolektor pribadi, tetapi juga lembaga.

Deretan kasus Kapoor

Salah satu artefak Kerajaan Majapahit yang dicuri Subhash Kapoor dari Indonesia.INSTAGRAM @indonesiainnewyork Salah satu artefak Kerajaan Majapahit yang dicuri Subhash Kapoor dari Indonesia.
Media Australia yaitu ABC pada 5 Maret 2014 mengungkapkan, National Gallery di Canberra pernah memamerkan benda-benda antik India yang dibeli dari Kapoor, tetapi tidak mengetahui bahwa artefak itu ternyata barang curian.

Oleh karena Galeri Nasional Australia terbukti tidak mengetahui praktik ilegal Kapoor, mereka tidak wajib mengembalikan koleksi tersebut.

Adapun Kapoor ditangkap di Jerman pada 2011. Ia ketahuan mengendalikan sindikat penyelundupan barang antik senilai 111 juta dollar AS (kini Rp 1,8 triliun).

Kapoor kemudian diekstradisi ke Negara Bagian Tamil Nadu, India, lokasi dia dan lima anak buahnya melakukan pencurian. Di sana, dia mendekam di balik jeruji besi sejak 2011 dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara pada November 2022.

Namun, Kapoor membantah tuduhan dari pihak berwenang AS atas perdagangan karya curian.

Ketika ditangkap, Kapoor sedang berupaya menyelundupkan 19 artefak dengan nilai total 11,4 juta dollar AS (kini Rp 185,22 miliar).

Selain dari India dan Kamboja, benda-benda itu juga berasal dari Nepal, Pakistan, dan Afghanistan.

Kejaksaan New York kemudian memulangkan 235 artefak ke India, termasuk gapura pualam yang sebelumnya dipasang di Universitas Yale, Amerika Serikat.

Kasus terbaru adalah penyelundupan puluhan barang antik. Jaksa Wilayah Manhattan di New York, Alvin Bragg, pada Sabtu (27/4/2024) mengumumkan bahwa 27 barang antik akan dikembalikan ke Kamboja dan tiga artefak ke Indonesia.

Di antara artefak-artefak itu terdapat patung perunggu dewa Hindu Siwa yang dikenal sebagai "Tiga Serangkai Siwa" yang dirampas dari Kamboja, serta batu relief yang menggambarkan dua patung Kerajaan Majapahit (abad ke-13 hingga ke-16) yang dicuri dari Indonesia.

Bragg mengatakan, barang-barang antik itu bernilai total 3 juta dollar AS (Rp 48,7 miliar).

Baca juga: Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Halaman:

Terkini Lainnya

Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Nasib Para Aktivis Pro-Demokrasi Tragedi Khartoum Selama Perang Sudan

Internasional
Pria di Depan Tank, Bagaimana Jurnalis Selundupkan Foto Ikonik Peristiwa Tiananmen

Pria di Depan Tank, Bagaimana Jurnalis Selundupkan Foto Ikonik Peristiwa Tiananmen

Internasional
Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Gunung Kanlaon Meletus, Filipina Evakuasi 2.800 Penduduk, Penerbangan Dibatalkan

Global
Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Microsoft Sebut Rusia Manfaafkan Deepfake Tom Cruise Ganggu Olimpiade Paris

Global
AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

AS Ingin PBB Adopsi Usulan Biden Terkait Gencatan Senjata Gaza

Global
Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Gunung Kilauea di Hawaii, Salah Satu Gunung Berapi Paling Aktif di Dunia, Meletus

Global
Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Rangkuman Hari Ke-831 Serangan Rusia ke Ukraina: 3 Tewas di Ukraina | Serangan Lebih Besar ke Rusia

Global
Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Polisi San Francisco Tangkap 70 Pengunjuk Rasa yang Terobos Konsulat Israel

Global
Roket dan Drone Hezbollah Akibatkan Kebakaran di Israel

Roket dan Drone Hezbollah Akibatkan Kebakaran di Israel

Global
AS Cari Dukungan PBB Terkait Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

AS Cari Dukungan PBB Terkait Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Global
Sosok Claudia Sheinbaum, Perempuan Pertama yang Terpilih Jadi Presiden Meksiko

Sosok Claudia Sheinbaum, Perempuan Pertama yang Terpilih Jadi Presiden Meksiko

Internasional
Nenek Ini Meninggal di Panti Jompo, tapi Ditemukan Bernapas di Rumah Duka

Nenek Ini Meninggal di Panti Jompo, tapi Ditemukan Bernapas di Rumah Duka

Global
Para Pemimpin Dunia Puji Kemenangan Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Meksiko

Para Pemimpin Dunia Puji Kemenangan Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Meksiko

Global
Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Global
G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com