Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Kompas.id dalam artikel pada Minggu (28/4/2024) menyebutkan, Kapoor memiliki galeri seni di New York yang berspesialisasi Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Namun, dia secara diam-diam termasuk ke sindikat penyelundup benda-benda antik dan bersejarah dari dua kawasan tersebut.

Bahkan, pria berkewarganegaraan India-Amerika itu tidak hanya menjual artefak curiannya kepada kolektor pribadi, tetapi juga lembaga.

Oleh karena Galeri Nasional Australia terbukti tidak mengetahui praktik ilegal Kapoor, mereka tidak wajib mengembalikan koleksi tersebut.

Adapun Kapoor ditangkap di Jerman pada 2011. Ia ketahuan mengendalikan sindikat penyelundupan barang antik senilai 111 juta dollar AS (kini Rp 1,8 triliun).

Kapoor kemudian diekstradisi ke Negara Bagian Tamil Nadu, India, lokasi dia dan lima anak buahnya melakukan pencurian. Di sana, dia mendekam di balik jeruji besi sejak 2011 dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara pada November 2022.

Namun, Kapoor membantah tuduhan dari pihak berwenang AS atas perdagangan karya curian.

Ketika ditangkap, Kapoor sedang berupaya menyelundupkan 19 artefak dengan nilai total 11,4 juta dollar AS (kini Rp 185,22 miliar).

Selain dari India dan Kamboja, benda-benda itu juga berasal dari Nepal, Pakistan, dan Afghanistan.

Kejaksaan New York kemudian memulangkan 235 artefak ke India, termasuk gapura pualam yang sebelumnya dipasang di Universitas Yale, Amerika Serikat.

Kasus terbaru adalah penyelundupan puluhan barang antik. Jaksa Wilayah Manhattan di New York, Alvin Bragg, pada Sabtu (27/4/2024) mengumumkan bahwa 27 barang antik akan dikembalikan ke Kamboja dan tiga artefak ke Indonesia.

Di antara artefak-artefak itu terdapat patung perunggu dewa Hindu Siwa yang dikenal sebagai "Tiga Serangkai Siwa" yang dirampas dari Kamboja, serta batu relief yang menggambarkan dua patung Kerajaan Majapahit (abad ke-13 hingga ke-16) yang dicuri dari Indonesia.

Bragg mengatakan, barang-barang antik itu bernilai total 3 juta dollar AS (Rp 48,7 miliar).

"Ini jelas salah satu yang terbesar, menurut saya yang pernah kita lihat di dunia," kata Dinkins, dikutip dari CNBC pada 16 Januari 2014.

Dinkins juga memaparkan cara Kapoor dan komplotannya mencuri artefak, yaitu menggunakan peralatan dan truk di area terpencil, menggalinya, menaruhnya di tempat tersembunyi, menyembunyikannya di truk, memindahkannya ke pelabuhan, dan mengirimnya ke berbagai negara.

Kantor berita AFP melaporkan, Kapoor dituduh menjalankan jaringan penyelundupan barang-barang curian dari Asia Tenggara untuk dijual di galerinya di Manhattan.

Ia menjadi target investigasi peradilan di AS dan dijuluki "Hidden Idol" selama lebih dari sepuluh tahun.

https://www.kompas.com/global/read/2024/04/29/124350870/sepak-terjang-subhash-kapoor-selundupkan-artefak-asia-tenggara-ke-new

Terkini Lainnya

Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Israel Konfirmasi Semakin Banyak Sandera Tewas, Ini Alasannya

Global
G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

G7 Dukung Perjanjian Damai di Gaza, Minta Hamas Segera Menerimanya

Global
[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

[POPULER GLOBAL] Ini Alasan Korut Kirim Balon Sampah | Kakak Adik Nikahi 1 Perempuan

Global
Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke