Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Kompas.com - 23/04/2024, 12:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina masih terus berlanjut. Bahkan sudah memasuki hari ke-789 pada Senin (22/4/2024).

Pada hari Senin, Ukraina memperingatkan bahwa situasi di garis depan akan memburuk pada Mei nanti.

Pada hari yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Kyiv dan Washington telah memulai pembicaraan mengenai kesepakatan kerja sama keamanan bilateral.

Baca juga: Diduga Jadi Mata-mata Rusia, 2 Orang Ditangkap di Jerman

Berikut ini rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-789 dikutip dari kantor berita AFP.

1. Ukraina peringatkan, situasi di garis depan akan memburuk pada Mei

Kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov pada Senin (22/4/2024) mengatakan, situasi di garis depan perang Rusia-Ukraina kemungkinan akan terus memburuk dalam beberapa pekan mendatang.

Perkiraannya berdasarkan pasukan Ukraina yang kalah jumlah persenjataan dan kini kesulitan menahan serangan Rusia.

"Menurut kami, situasi yang agak sulit menanti kami dalam waktu dekat. Tetapi ini bukan bencana besar dan kita perlu memahaminya. Armageddon (kehancuran) tidak akan terjadi, seperti yang dikatakan banyak orang saat ini," terangnya.

"Tetapi akan ada masalah mulai pertengahan Mei. Saya berbicara tentang garis depan khususnya. Ini akan menjadi periode yang sulit pada pertengahan Mei, awal Juni," imbuh Budanov.

Rusia dalam beberapa pekan terakhir rutin mengeklaim kemajuan baru di Ukraina timur.

Pada Senin, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya merebut desa Novomykhailivka, sekitar 20 kilometer jauhnya dari Vugledar.

Baca juga: Rudal Rusia Serang Kota Bersejarah di Ukraina, 18 Orang Tewas

2. AS dan Ukraina memulai pembicaraan kerja sama keamanan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Senin mengatakan bahwa Kyiv dan Washington telah memulai pembicaraan mengenai kesepakatan kerja sama keamanan bilateral.

Serta menyelesaikan rencana untuk mengirim lebih banyak rudal jarak jauh ke angkatan bersenjata Ukraina.

Kyiv telah menandatangani beberapa perjanjian keamanan berdurasi 10 tahun dengan negara-negara NATO yang menguraikan dukungan jangka panjang Barat untuk Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia yang kini memasuki tahun ketiga.

"Tim kami, Ukraina dan Amerika Serikat telah mulai mengerjakan perjanjian keamanan bilateral," kata Zelensky dalam pidato malamnya di media sosial.

Ia juga menambahkan bahwa perjanjian tersebut bisa menjadi perjanjian yang benar-benar patut dicontoh.

Perjanjian-perjanjian yang ditandatangani sejauh ini termasuk dengan Inggris, Perancis dan Jerman bukanlah perjanjian pertahanan bersama.

Tetapi mempunyai kepentingan simbolis sebagai bukti komitmen Barat untuk mendukung Kyiv secara militer, politik dan finansial untuk tahun-tahun mendatang.

Zelensky mengadakan panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden pada Senin pagi setelah Kongres AS mengajukan paket bantuan militer untuk Kyiv yang telah lama terhenti selama akhir pekan.

Baca juga: Rusia Tewaskan 2 Militan dalam Operasi Anti-Teroris

Pemimpin Ukraina tersebut mengatakan bahwa semua telah ditentukan dalam perjanjian ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) untuk Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com