Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Kompas.com - 28/03/2024, 21:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

BRUSSEL, KOMPAS.com - Intimidasi dan bentuk kekerasan teman sebaya lainnya di kalangan anak muda bukanlah hal baru. Tapi faktanya, tren ini secara keseluruhan tak menunjukkan perubahan berarti.

Penelitian terhadap 44 negara di Eropa, Asia Tengah, dan Amerika Utara malah menunjukkan adanya peningkatan cyberbullying sejak tahun 2018.

Laporannya bisa disimak dalam Studi Perilaku Kesehatan pada Anak Usia Sekolah yang diterbitkan 27 Maret 2024 oleh WHO. 

Baca juga: Serangan Israel ke Rafah Tewaskan 100 Orang, Jepang Prihatin, WHO Serukan Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Laporan ini mengidentifikasi meningkatnya digitalisasi interaksi anak muda sebagai penyebab utama cyberbullying.

Dalam siaran persnya, seperti dikutip dari DW, Direktur Regional WHO untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan laporan tersebut merupakan sebuah peringatan.

“Dengan generasi muda yang menghabiskan hingga enam jam online setiap hari, bahkan perubahan kecil dalam tingkat penindasan dan kekerasan dapat berdampak besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan ribuan orang,” kata Kluge, menyoroti tindakan menyakiti diri sendiri dan bunuh diri sebagai konsekuensi yang mungkin terjadi.

Para peneliti meminta peserta penelitian, remaja berusia 11, 13 dan 15 tahun, untuk melaporkan perilaku dan pengalaman mereka terhadap penindasan.

Rata-rata, lebih banyak anak laki-laki dibandingkan anak perempuan yang mengaku melakukan kekerasan terhadap teman sebayanya setidaknya 2-3 kali per bulan selama beberapa bulan terakhir.

Dan secara keseluruhan prevalensi cyberbullying paling tinggi terjadi pada usia 13 tahun dan jauh lebih tinggi di kalangan anak laki-laki di segala usia, tulis para penulis penelitian.

Mereka mencatat bahwa di antara anak laki-laki yang disurvei, anak berusia 15 tahun di Lituania melaporkan kecenderungan tertinggi untuk melakukan penindasan maya terhadap orang lain. 

Baca juga: Kepala WHO Serukan Gencatan Senjata Permanen, Dicibir Israel

Di antara anak perempuan, anak usia 13 tahun di Rumania adalah kelompok yang paling mungkin melakukan perilaku tersebut.

Di pihak penerima, sekitar satu dari 10 anak laki-laki dan perempuan melaporkan bahwa mereka telah ditindas di sekolah setidaknya dua atau tiga kali sebulan dalam beberapa bulan terakhir.

“Secara keseluruhan, 15 persen remaja melaporkan pernah mengalami cyberbullying setidaknya satu atau dua kali dalam beberapa bulan terakhir,” tulis para penulis penelitian.

Baca juga: WHO: Jumlah Perokok di Seluruh Dunia Menurun

Satu dari 10 remaja melaporkan pernah terlibat perkelahian fisik setidaknya tiga kali dalam 12 bulan terakhir, yang terdiri dari 14 persen laki-laki dan 6 persen perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com