Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan PM Mongolia Beli Apartemen di New York Pakai Uang Penggelapan Tambang

Kompas.com - 27/03/2024, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) berusaha menyita dua apartemen di New York City yang dibeli oleh seorang mantan perdana menteri Mongolia dengan menggunakan dana hasil curian dari pertambangan.

Hal ini diungkap para jaksa pada Selasa (25/3/2024), ketika para pejabat AS menindak tegas pencucian uang di real estat kelas atas.

Jaksa federal di Brooklyn mengatakan bahwa mantan Perdana Menteri Sukhbaatar Batbold dan keluarganya membeli dua apartemen di pusat kota Manhattan dengan total harga 14 juta dolar AS pada tahun 2012 dan 2015.

Baca juga: Kenapa AS Peringatkan Rusia soal Bahaya Teror?

Dilansir dari Reuters, mereka mengatakan bahwa uang tersebut berasal dari kontrak pertambangan senilai 68 juta dollar AS yang diberikan kepada Catrison Limited yang terdaftar di Hong Kong pada tahun 2011 untuk membeli konsentrat tembaga dari tambang tembaga Erdenet di Mongolia, salah satu yang terbesar di Asia.

Catrison tidak memiliki pengalaman di bidang pertambangan dan dikendalikan oleh Batbold melalui perantara yang dipercaya, kata jaksa.

"Batbold menggunakan keuntungan dari skema korupsi terlarangnya untuk membeli real estat kelas atas yang melanggar hukum federal Amerika Serikat," ujar Breon Peace, jaksa penuntut utama federal di Brooklyn.

Batbold menjabat sebagai perdana menteri Mongolia dari 2009 hingga 2012 dan saat ini menjadi anggota parlemen negara itu.

Pengacaranya mengatakan dalam pengajuan pengadilan tahun 2020 dalam kasus perdata terpisah bahwa Batbold tidak memiliki properti di New York.

"Tuan Batbold menantikan harinya di pengadilan, ketika dia akan memiliki kesempatan untuk membela diri terhadap klaim yang tidak berdasar ini," kata pengacaranya, Orin Snyder.

Kementerian Keuangan AS pada bulan Februari secara resmi mengajukan rencana yang telah lama ditunggu-tunggu yang bertujuan untuk mengekang aliran dana gelap melalui pasar real estat Amerika. 

Baca juga: Nasib Hubungan AS-Israel Setelah AS Loloskan Resolusi PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

Para pejabat mengatakan sebanyak 2,3 miliar dollar AS telah dicuci melalui real estat AS antara tahun 2015 dan 2020.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan cangkang yang dikendalikan oleh seorang anggota dewan Catrison membeli sebuah apartemen di gedung Park Imperial di West 56th St seharga 3,9 juta dollar AS pada tahun 2012. 

Putra Batbold menggunakan apartemen tersebut sebagai alamat suratnya saat membuka rekening bank AS pada tahun berikutnya, kata jaksa.

Baca juga: Menhan AS Bicara ke Menhan Israel: Jumlah Korban Jiwa di Gaza Terlalu Banyak

Putra Batbold juga terdaftar sebagai pemilik bersama sebuah apartemen di Carlton House di East 61st St yang dibeli oleh perusahaan lain yang dikendalikan oleh anggota dewan Catrison seharga 9,9 juta dollar AS pada tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com