Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cekcok Diplomatik AS-Israel Perumit Situasi Gaza

Kompas.com - 27/03/2024, 06:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Para pejabat Gedung Putih mengaku “bingung” dan “kecewa” karena pemimpin Israel membatalkan kunjungan delegasi yang dimaksudkan untuk membahas kekhawatiran Amerika Serikat atas rencana Israel menyerang kota Rafah di Gaza selatan.

Namun, para pejabat itu mengatakan pada Senin (25/3/2024), bahwa akan menggunakan tiga pertemuan tingkat tinggi dengan menteri pertahanan Israel untuk menekankan tuntutan mereka.

“Kami agak bingung dengan hal ini,” kata Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby.

Baca juga: DK PBB untuk Kali Pertama Serukan Gencatan Senjata Gaza

Ia mengakui bahwa alasan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menarik kembali delegasinya secara tiba-tiba itu disebabkan oleh keberatannya terhadap keputusan AS untuk abstain dalam pemungutan suara di DK PBB pada hari Senin yang menyerukan gencatan senjata di Gaza.

“Mengingat perubahan posisi Amerika, Perdana Menteri Netanyahu memutuskan delegasi tidak akan pergi,” kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

AS, dengan alasan dukungannya terhadap hak Israel untuk mempertahankan diri, sebelumnya telah menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk memblokir seruan gencatan senjata serupa sejak dimulainya konflik lebih dari lima bulan lalu.

“Sikap kami yang abstain tidak, saya ulangi, tidak mewakili perubahan dalam kebijakan kami,” kata Kirby.

“Kami sudah sangat jelas. Kami sangat konsisten dalam mendukung gencatan senjata sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan sandera. Begitulah struktur kesepakatan mengenai pembebasan sandera, dan resolusi tersebut mengakui perundingan yang sedang berlangsung," terangnya.

Dia juga mencatat bahwa pemungutan suara di PBB adalah “resolusi yang tidak mengikat”.

Hal itu, katanya, berarti tidak ada dampak sama sekali terhadap Israel dan kemampuan Israel untuk terus menyerang Hamas.

Sementara itu, saat Kirby berbicara pada Senin sore, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant bertemu dengan Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden di Gedung Putih.

Baca juga: DK PBB Mengheningkan Cipta 1 Menit untuk Kenang Korban Penembakan Konser Moskwa

“Kami melakukan diskusi konstruktif tentang cara terbaik untuk memastikan kekalahan abadi Hamas di Gaza,” kata Sullivan di X.

“Saya menyampaikan dukungan kuat Presiden Biden terhadap keamanan dan pertahanan Israel terhadap semua ancaman, termasuk Iran. Saya menyambut baik komitmen Yoav untuk mengambil berbagai langkah tambahan guna mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza," tambahnya.

Pada Senin sore, Gallant juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, yang menyatakan dukungan AS untuk memastikan kekalahan Hamas tetapi menegaskan kembali penolakannya terhadap operasi darat di Rafah yang dapat membahayakan warga sipil Palestina di sana.

“Menteri menggarisbawahi bahwa ada alternatif selain invasi darat besar-besaran yang akan lebih menjamin keamanan Israel dan melindungi warga sipil Palestina,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pernyataan.

“Menteri Blinken juga membahas perlunya segera meningkatkan dan mempertahankan bantuan kemanusiaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan warga sipil di Gaza,” tambahnya.

Menjelang rencana pertemuan Gallant dengan Austin pada Selasa, juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder juga mengatakan invasi Rafah akan menjadi sebuah “kesalahan".

Baca juga: Israel Tetap Serang Gaza meski Ada Resolusi Gencatan Senjata DK PBB

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, secara mendasar AS masih percaya pada hak yang melekat pada Israel untuk membela diri.

"Kami akan terus mendukung mereka dalam hal tersebut dan bahwa dukungan tersebut sangat kokoh," jelasnya.

Dia menambahkan ada cara untuk mengatasi ancaman Hamas sambil juga mempertimbangkan keselamatan warga sipil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com