Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat AS Mulai Jatuhkan Bantuan di Gaza, Ada 66 Paket Berisi 38.000 Makanan

Kompas.com - 03/03/2024, 06:21 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

Amerika Serikat yakin bahwa bantuan udara akan membantu mengatasi situasi yang mengerikan di Gaza.

Namun, mereka menganggap, bantuan tersebut bukanlah pengganti truk yang dapat mengangkut lebih banyak bantuan secara lebih efektif.

Kirby mengatakan, bahwa bantuan dari udara memiliki keunggulan dibandingkan truk karena pesawat dapat memindahkan bantuan ke lokasi tertentu dengan sangat cepat.

Tetapi dalam hal volume, bantuan dari udara akan menjadi "pelengkap, bukan pengganti untuk memindahkan barang melalui jalur darat".

Baca juga: Skandal Aplikasi Pornografi Deepfake Guncang Kota Kecil Spanyol dan AS

Pesawat C-130 banyak digunakan untuk mengirimkan bantuan ke tempat-tempat terpencil karena kemampuannya untuk mendarat di lingkungan yang keras.

C-130 dapat mengangkut kargo seberat 42.000 pon dan para awaknya tahu cara memasang kargo, yang terkadang bisa termasuk kendaraan, ke dalam palet besar yang dapat diturunkan dengan aman dari bagian belakang pesawat.

Loadmaster Angkatan Udara mengamankan muatan ke palet dengan jaring yang dipasang untuk dilepaskan di bagian belakang C-130, dan kemudian kru melepaskannya dengan parasut ketika pesawat mencapai zona pengiriman yang dituju.

C-130 Angkatan Udara telah digunakan pada tahun-tahun sebelumnya untuk menjatuhkan bantuan kemanusiaan melalui udara ke Afghanistan, Irak, Haiti, dan lokasi lainnya.

Sejak perang dimulai pada 7 Oktober, Israel telah melarang masuknya makanan, air, obat-obatan dan pasokan lainnya, kecuali tetesan bantuan yang masuk ke selatan dari Mesir melalui penyeberangan Rafah dan penyeberangan Kerem Shalom di Israel.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa seperempat dari 2,3 juta penduduk Gaza menghadapi kelaparan.

Para pejabat bantuan mengatakan bahwa bantuan melalui udara bukanlah cara yang efisien untuk mendistribusikan bantuan dan merupakan pilihan terakhir.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik Turun 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com