Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 dari 5 Wanita Hamil di Klink Gaza Alami Kurang Gizi

Kompas.com - 29/02/2024, 17:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

YERUSALEM, KOMPAS.com - Satu dari lima wanita hamil yang dirawat di klinik pusat Gaza mengalami kekurangan gizi, para dokter memperingatkan.

Kekurangan bahan bakar dan pasokan medis menutup rumah sakit terakhir yang beroperasi di bagian utara Jalur Gaza. Ini tentu berimbas pada wanita hamil di sana.

"Setiap hari, kami melihat wanita dan anak-anak yang datang ke klinik kami menderita kekurangan gizi akut," kata Dr Maram, dokter utama Project Hope, dilansir dari Guardian.

Baca juga: Banyak Kelaparan, Kematian akibat Perang di Gaza Hampir 30.000 Orang

Organisasi nirlaba tersebut mengatakan 21 persen dari wanita hamil yang dirawat di klinik Deir al Balah dalam tiga minggu hingga 24 Februari menderita malnutrisi, begitu pula satu dari 10 anak yang diperiksa oleh dokter di sana.

"Ketika penyakit menular menyebar di daerah yang penuh sesak dan makanan menjadi semakin langka, kita akan melihat semakin banyak orang yang kelaparan, termasuk para petugas kesehatan yang mencoba membantu. Saya khawatir setiap hari bahwa saya tidak akan menemukan sesuatu untuk dimakan," kata Dr Maram.

Hanya sedikit bantuan yang sampai ke Gaza, bahkan setelah PBB memperingatkan adanya kantong-kantong kelaparan yang kian meluas.

Selama sebulan terakhir, pengiriman telah turun sekitar setengah dari tingkat Januari, menjadi kurang dari 100 truk per hari atau 2.300 truk selama sebulan penuh. 

PBB mengatakan bahwa jumlah tersebut masih jauh dari perkiraan 500 truk yang dibutuhkan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

Proyeksi PBB menunjukkan bahwa satu dari empat rumah tangga di Gaza, atau lebih dari setengah juta orang, menghadapi kondisi bencana yang ditandai dengan kurangnya makanan, kelaparan dan kehabisan kapasitas untuk bertahan hidup.

Dua anak meninggal di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara akibat kekurangan gizi dan dehidrasi, otoritas kesehatan setempat melaporkan pada tanggal 27 Februari.

Baca juga: Ini Keuntungan Ekonomi bagi Israel di Balik Perang Gaza

Rumah sakit dan petugas kesehatan juga sangat terpengaruh oleh pembatasan bantuan. 

Rumah sakit Al-Awda di Jabalia, Gaza utara, dilaporkan menghentikan layanan medis karena kekurangan bahan bakar dan pasokan medis yang parah.

Baca juga: Warga Gaza Sambut Bantuan yang Dijatuhkan dari Pesawat

Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit terakhir yang berfungsi di daerah tersebut, dan salah satu manajer seniornya, Dr Muhammad Salha, mengatakan bahwa penutupan rumah sakit tersebut akan menyebabkan perampasan layanan kesehatan dasar bagi warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Gadis 11 Tahun Palestina Ceritakan Serangan Israel: Tentara Menembaki Rumah lalu Menertawakan Kami...

Global
Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Pandemi Usai, China Kembali ke Afrika, Fokus ke Sektor Mineral

Internasional
Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Hamas Nyatakan Siap Capai Kesepakatan Penuh jika Israel Hentikan Perang di Gaza

Global
Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Dinyatakan Bersalah, Trump Jadi Mantan Presiden AS Pertama yang Dihukum

Global
AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

AS Tunjukkan Bukti Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara di Ukraina

Global
Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Amunisi Buatan AS Digunakan Dalam Serangan Israel di Rafah

Internasional
Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-827 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Tengah Malam Kharkiv | Polemik Ratusan Warga Sri Lanka Ditipu Jadi Tentara Rusia

Global
Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Hamas Tegaskan Tak Akan Lanjutkan Negosiasi jika Israel Terus Menyerang

Global
Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Trump Dinyatakan Bersalah atas 34 Tuduhan Kejahatan

Global
Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Pemerintah Slovenia Setujui Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Global
Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Israel Rebut Koridor Utama Gaza-Mesir, Pertempuran Rafah Kian Sengit

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

[POPULER GLOBAL] Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir | Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat

Global
Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Bantuan Lewat Rafah Terhambat, Israel Buka Kembali Penjualan Makanan di Gaza

Global
Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Diduga Jalankan Jaringan Malware Terbesar yang Pernah Ada, Pria China Ditangkap

Global
Gambar AI 'All Eyes on Rafah' Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Gambar AI "All Eyes on Rafah" Dibagikan Lebih dari 40 Juta Kali di Instagram

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com