Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Jadi Turkiye dan India Jadi Bharat, Kenapa Negara Ingin Ganti Nama?

Kompas.com - 21/12/2023, 12:46 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sebelum abad ke-5, Paris dikenal sebagai Lutetia, peninggalan zaman Romawi. Sebelum 1665, New York adalah New Amsterdam.

Dari tahun 1793 hingga 1834, Toronto dikenal sebagai York. Sebelum tahun 1868, Tokyo disebut Edo.

Dan, perubahan nama yang paling terkenal dalam sejarah, pada 1930, Konstantinopel menjadi Istanbul, menginspirasi kebanggaan Türkiye serta lagu berjudul Istanbul (Not Constantinople).

Namun, mengapa nama tempat penting? Bagi negara-negara baru yang ingin menjauhkan diri dari masa lalu kolonial yang menyakitkan, perubahan nama biasanya merupakan hal pertama yang harus dilakukan.

Ketika wilayah jajahan Inggris yang dikenal dengan Gold Coast memperoleh kemerdekaan pada 1957, wilayah tersebut segera berganti nama menjadi Ghana.

Ketika dekolonisasi semakin cepat, antara tahun 1970-an dan 80-an terjadi banyak perubahan nama, dari Ceylon yang berubah nama menjadi Sri Lanka (1972) hingga Upper Volta menjadi Burkina Faso (1984).

Meskipun beberapa perubahan nama terjadi secara drastis, ada pula yang tampak tidak kentara. Pada 2018, Makedonia berganti nama menjadi Makedonia Utara.

Ini mungkin tampak seperti perubahan kecil dan hampir tidak signifikan, tetapi sebenarnya tidak.

Modifikasi tersebut mengakhiri perselisihan selama puluhan tahun dengan Yunani, yang memiliki wilayah dengan nama yang sama, dan membuka jalan bagi Makedonia Utara untuk bergabung dengan NATO.

Namun, hanya sedikit orang Makedonia yang menggunakan nama baru tersebut, dan hal ini menimbulkan pertanyaan filosofis: jika suatu negara mengubah namanya tetapi tidak ada yang mengucapkannya, apakah negara tersebut benar-benar diubah?

Banyak orang Vietnam yang masih menyebut Kota Ho Chi Minh sebagai Saigon, dan banyak orang India yang masih menyebut Mumbai dengan Bombay. Penulis Leeya Mehta adalah salah satunya.

“Bagi saya dan generasi saya, kami sangat menentang perubahan nama,” katanya. “Itu tidak masuk akal.”

Ketika dia mengaku berasal dari Bombay, mau tidak mau, orang asing yang bermaksud baik menjawab, "Bukankah yang Anda maksud adalah Mumbai?" Namun, orang India tidak pernah "mengoreksi" dia, katanya.

Kota itu sendiri tampaknya mengalami konflik mengenai identitasnya: hingga hari ini Mumbai adalah rumah bagi Bursa Efek Bombay dan Pengadilan Tinggi Bombay.

Baca juga: Turki Ganti Nama Jadi Turkiye, Begini Cara Bacanya

Ada juga kasus Czechia. Itu adalah nama baru untuk Republik Ceko, yang diadopsi pada 2016. Nama ini lebih tepat dan menggugah, menurut beberapa pejabat Ceko.

“Tidak baik jika suatu negara tidak memiliki simbol yang jelas atau bahkan tidak menyebutkan dengan jelas apa namanya,” kata menteri luar negeri saat itu, Lubomir Zaoralek, kepada kantor berita Ceko.

Namun, sebagian warga Ceko khawatir nama baru itu terlalu mirip dengan wilayah Chechnya di Rusia.

“Saya tidak tahu siapa yang mempunyai ide bodoh seperti itu,” kata mantan perdana menteri Andrej Babis kepada Wall Street Journal pada 2020.

Tidak mengherankan jika kita menganggap perubahan ini sangat meresahkan. Nama tempat memberikan apa yang orang Jerman sebut Heimatsgefühl, yaitu rasa memiliki dan keterikatan terhadap tanah asal seseorang, dan segala ancaman terhadap keterikatan tersebut membuat kita takut.

“Mengubah nama tempat bersejarah dengan sengaja adalah tindakan dramatis yang kemungkinan besar akan menimbulkan kontroversi dan perselisihan,” tulis antropolog Thomas Eriksen dalam JournalOsla.

Baca juga: Kisah Unik Desa Bernama Fucking di Austria yang Terpaksa Ganti Nama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com