KOMPAS.com - Cerita tentang pengungsi Rohingya yang hanya ingin tinggal di Indonesia memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.
Di bawahnya ada berita tentang Israel-Hamas gencatan senjata selama empat hari, dan Amerika Serikat menyerang pangkalan udara di Irak.
Berikut adalah rangkuman artikel-artikel Populer Global sepanjang Rabu (22/11/2023) hingga Kamis (23/11/2023) pagi.
Baca juga: Penjelasan Hamas tentang Teknis Gencatan Senjata Sementara dengan Israel
Kapal kayu yang membawa 219 pengungsi Rohingya berlabuh di Pantai Ujung Kareung, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang, Aceh, pada Selasa (21/11/2023) malam.
Kedatangan mereka mendapat penolakan dari warga. Para pengungsi itu pun harus meringkuk di pantai semalaman, dilingkari pita kuning garis polisi yang dimaksudkan untuk mencegah melarikan diri.
Penduduk setempat bahkan berupaya mendorong para pengungsi Rohingya kembali ke laut pada Rabu (22/11/2023).
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Siapa Rohingya dan Sejarah di Myanmar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (21/11/2023) berjanji untuk melanjutkan perang melawan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
Dia menegaskan, gencatan senjata sementara untuk melepaskan sandera di Gaza tidak akan berarti akhir dari pertempuran.
“Ada pembicaraan yang tidak masuk akal di luar sana bahwa setelah mengembalikan korban penculikan, kami akan menghentikan perang,” kata Netanyahu, sebagaimana diberitakan Al Jazeera.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Sejarah Baru Miss Universe 2023, Perempuan Plus-Size Boleh Ikut Serta
Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata selama empat hari yang akan membuat kelompok Palestina tersebut membebaskan puluhan sandera.
Kedua belah pihak mengumumkan hal itu pada Rabu (22/11/2023).
Kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui kesepakatan tersebut setelah pertemuan yang berlangsung hampir sepanjang malam.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Yordania Tingkatkan Kehadiran Tentara di Sepanjang Perbatasan dengan Israel
Sekalipun penolakan masif berlangsung di banyak negara, invasi dan serangan Israel atas Gaza masih terlihat agak sulit dihentikan.
Persoalannya terletak pada Hamas. Menghentikan serangan ke Gaza berarti memberi jeda kepada Hamas untuk bernapas, lalu menyusun ulang serangan roket selanjutnya ke Israel.
Pandangan ini tidak saja dipegang oleh pemerintah yang sedang berkuasa di Tel Aviv, tapi juga dipercayai dan diyakini oleh Joe Biden, Presiden Amerika Serikat.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Naik Jadi 14.128 Orang, BRICS Ikut Suarakan Gencatan Senjata
Pasukan Amerika Serikat (AS) pada Selasa (21/11/2023) menyerang proksi yang didukung Iran, yang sehari sebelumnya meluncurkan rudal balistik jarak dekat ke pangkalan udara Al Asad di Irak.
Serangan itu melukai delapan personel AS dan menimbulkan kerusakan kecil pada infrastruktur pangkalan itu.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: China Dilaporkan Tutup Ratusan Masjid di Wilayah Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.