Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Mulai Mengepung Kota Gaza

Kompas.com - 03/11/2023, 07:48 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

YERUSALEM, KOMPAS.com - Pasukan Israel pada Kamis (2/11/2023) mengepung Kota Gaza, kota utama Jalur Gaza, dalam serangan mereka terhadap Hamas.

Kelompok Hamas terus melawan upaya Israel dengan serangan tabrak lari dari jarak jauh lewat terowongan bawah tanah.

Kota di utara Jalur Gaza telah menjadi fokus serangan Israel, yang bersumpah untuk memusnahkan struktur komando kelompok Hamas tersebut dan memerintahkan warga sipil untuk melarikan diri ke selatan.

Baca juga: Serangan Israel Semakin Intensif, Jumlah Korban Tewas di Gaza Mencapai 9.000 Orang

"Kami berada di puncak pertempuran. Kami telah mencapai keberhasilan yang mengesankan dan telah melewati pinggiran Kota Gaza. Kami telah maju," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dilansir dari Reuters.

Di tengah ledakan besar di Gaza, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa pasukan negaranya telah menyelesaikan pengepungan Kota Gaza, yang merupakan titik fokus organisasi Hamas.

Brigadir Jenderal Iddo Mizrahi, kepala insinyur militer Israel, mengatakan, pasukan menghadapi ranjau dan jebakan.

“Hamas telah belajar dan mempersiapkan diri dengan baik,” katanya.

Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis bahwa jumlah korban tewas Israel di Gaza jauh lebih tinggi daripada yang diumumkan militer.

“Tentara Anda akan kembali dengan tas hitam,” katanya.

Israel mengatakan, pihaknya telah kehilangan 18 tentara dan membunuh puluhan militan sejak operasi darat diperluas.

Baca juga: Perang Israel-Hamas dan Pengaruhnya ke Ekonomi Arab Saudi

Hamas dan pejuang Jihad Islam sekutunya muncul dari terowongan untuk menembaki tank, kemudian menghilang kembali ke dalam jaringan, kata warga dan video dari kedua kelompok menunjukkan.

Dalam salah satu video militer Hamas, seorang pejuang muncul di lapangan Gaza dan menempatkan alat peledak di sebuah tank.

Sebuah ledakan terdengar saat pesawat tempur tersebut, yang tampaknya mengenakan kamera tubuh untuk mendokumentasikan kejadian tersebut, berlari kembali ke terowongan dan menembakkan rudal anti-tank ke arah tank.

Warga sipil Palestina menderita kekurangan makanan, bahan bakar, air minum, dan obat-obatan.

Baca juga: Hamas Sebut Serangan Terbaru Israel Tewaskan Lebih dari 195 Warga Gaza

“Air digunakan sebagai senjata perang,” kata Juliette Touma, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina UNRWA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com