Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cabai Terpedas di Dunia, Pepper X, dan Penemunya

Kompas.com - 29/10/2023, 21:05 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

COLUMBIA, KOMPAS.com - Guinness World Records menobatkan Pepper X sebagai cabai terpedas di dunia, mengalahkan cabai Carolina Reaper yang bertahan di puncak selama sepuluh tahun terakhir.

Sebagai perbandingan, satu cabai habanero biasanya memiliki tingkat kepedasan mencapai 100.000 unit panas Scoville (SHU--ukuran kepedasan cabai). Pepper X mencapai hingga 2,69 juta unit SHU.

Petani Ed Currie di Amerika Serikat adalah pencipta kedua cabai yang memecahkan rekor terpedas di dunia itu.

Baca juga: Pria Kanada Mukbang 50 Cabai Terpedas di Dunia Kurang dari 7 Menit

Sebagai cabai yang memiliki hak paten, biji dan buah cabai Pepper X tidak akan dijual.

Currie membudidayakan Pepper X selama satu dekade di pertaniannya di South Carolina, namun dia irit bicara tentang proyek itu untuk melindungi kekayaan intelektualnya.

"Ini adalah upaya tim," kata Currie dalam sebuah pernyataan.

“Kami tahu kami memiliki sesuatu yang istimewa, jadi saya hanya memberitahu beberapa keluarga dan teman terdekat saya mengenai apa yang sebenarnya terjadi.”

Dalam uji laboratorium di Winthrop University di South Carolina, Pepper X mencatat rata-rata 2.693.000 Scoville Heat Unit (SHU), lebih dari satu juta unit lebih panas dibandingkan inovasi Currie sebelumnya, Carolina Reaper, yang memiliki rata-rata 1.641.183 SHU.

Apa itu skala Scoville?

Pada1912, apoteker Wilbur Scoville menemukan skala Scoville, yang mengukur berapa kali capsaicin perlu diencerkan untuk mengukur tingkat kepedasan.

Capsaicin adalah bahan kimia yang memberikan sensasi terbakar pada cabai--yang dapat melepaskan dopamin dan endorfin ke dalam tubuh.

Meskipun orang cenderung percaya bahwa kepedasan cabai berasal dari bijinya, sejatinya capsaicin terkandung dalam plasenta, lapisan yang menyimpan biji cabai.

Karena Pepper X punya banyak lekukan dan tonjolan, area permukaan untuk pertumbuhan plasenta juga makin banyak, menurut Guinness World Records.

Ed Currie menggambarkan memakan cabai sebagai sesuatu yang euforia.FIRST WE FEAST via BBC INDONESIA Ed Currie menggambarkan memakan cabai sebagai sesuatu yang euforia.
Currie mengatakan, Pepper X adalah persilangan Carolina Reaper dan "cabai sangat pedas yang dikirim teman saya dari Michigan".

Pengacara Currie mengatakan, 10.000 produk menggunakan nama Carolina Reaper tanpa izin.

Dalam upaya melindungi kekayaan intelektualnya dan melihat keuntungan kali ini, buah dan biji Pepper X tidak akan dijual.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com