Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Cabai Terpedas di Dunia, Pepper X, dan Penemunya

Kompas.com - 29/10/2023, 21:05 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Currie berterima kasih kepada istrinya, Linda, yang mendorongnya untuk mendirikan perusahaan.

Setelah mengatasi "sejarah panjang kecanduan narkoba dan alkohol", dia bertemu dengan seorang perempuan--Linda--yang saat itu sebetulnya tidak ingin berhubungan apa pun dengannya.

"Tapi kudengar dia menyukai salsa (saos dari Meksiko)," katanya. “Jadi saya menyiapkan salsa untuk makan malam yang akan saya hadiri dan saya tahu dia akan hadir dan dia bertanya siapa yang membuat salsa itu.”

Sembilan bulan kemudian mereka menikah.

Yang awalnya hanya 1.100 tanaman cabai dan tomat di halaman belakang rumah mereka, meningkat menjadi 30.000 tanaman sebelum perusahaannya didirikan.

“Itu bukan hobi – itu obsesi,” katanya.

Istrinya adalah orang yang melihat potensi kelayakan komersial dari hobi itu setelah mereka mulai memberikan saus pedas yang dibuatnya kepada teman-temannya.

Selang 20 tahun kemudian, perusahaan ini menjadi salah satu produsen saus pedas terbesar di AS.

Dalam wawancara dengan BBC, seorang karyawan PuckerButt Pepper Company, Tom, berbicara di telepon tentang bagaimana rasanya bekerja dengan atasannya.

"Ini adalah sesuatu yang sebagian besar dunia tidak tahu tentang Ed--tapi saya yakin tujuan hidupnya yang sebenarnya adalah membantu orang."

"(Ed) menyebutkan bahwa dia adalah mantan pecandu. Dia mempekerjakan 90 persen dari kami, termasuk saya, yang sedang dalam masa pemulihan. Dia memberi kami kesempatan kedua yang tidak akan kami dapatkan di tempat lain," ujarnya.

Tom berkata, Currie membiarkan dia tinggal bersamanya, istri dan anak-anaknya selama enam bulan sampai dia bisa berdiri sendiri.

“Dan sekarang saya sedang membayar hipotek,” katanya. "Saya pikir hasratnya ada pada cabai--dia suka menyakiti orang, tapi menurut saya hasrat sejatinya adalah membantu orang."

Baca juga: Pria Ini Nekat Makan 10 Cabai Carolina Reaper dalam 33,15 Detik Saja, Ini Dampaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com