Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Kegagalan Intel Israel | Cerita WNI di Gaza

Kompas.com - 14/10/2023, 07:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Tulisan tentang kegagalan intelijen Israel memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.

Di bawahnya ada permintaan Israel memindahkan 1,1 juta penduduk Gaza utara ke selatan, dan cerita WNI menanti evakuasi dari Jalur Gaza.

Berikut adalah rangkuman artikel-artikel Populer Global sepanjang Jumat (13/10/2023) hingga Sabtu (14/10/2023) pagi.

Baca juga: Duduk Perkara Perang Israel-Palestina di Gaza: Titik Mula

1. Kegagalan Intelijen dan Potensi Jebakan Geopolitik yang Menghantui Israel

Dalam analisanya di laman Foreign Affairs pada 11 Oktober 2023, pakar intelijen dari Hoover Institution, Stanford University, Amy B. Zegart, mengatakan bahwa salah satu penyebab fatal dari serangan dadakan Hamas ke teritori Israel adalah kegagalan intelijen Israel dalam mendeteksi rencana aksi Hamas.

Dalam analisa berjudul Israel's Intelligence Disaster, Amy menulis bahwa kegagalan dalam mencegah terjadinya serangan dadakan akan menjadi bencana intelijen, jika Israel tidak segera melakukan instrospeksi atas kapasitas pencegahan dalam badan intelijennya.

Menurut penulis buku Spying Blind (2007) yang mengulas beberapa kelalaian CIA dan FBI pada peristiwa Nine Eleven tersebut, Hamas berhasil mengeksploitasi rutinitas aktifitas pengumpulan informasi yang dilakukan intelijen Israel, layaknya pelaku bom WTC yang juga memanfaatkan rutinitas biasa CIA dan FBI.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Inggris Akan Kerahkan Kapal dan Pesawat untuk Dukung Israel

2. Israel Minta 1,1 Juta Penduduk Gaza Utara Pindah ke Selatan dalam 24 Jam, PBB Desak Batalkan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menerima informasi bahwa Israel telah meminta 1,1 juta penduduk Gaza utara untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam.

Terkait hal ini, PBB menyerukan agar perintah tersebut dapat dibatalkan dengan alasan kemanusiaan.

Juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric pada Kamis (12/10/2023) menyampaikan, para pejabat PBB yang bekerja di Gaza telah diberitahu oleh militer Israel bahwa seluruh penduduk Gaza di utara Wadi Gaza harus pindah ke Gaza selatan dalam waktu 24 jam ke depan.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: PBB: 423.378 Warga Gaza Mengungsi, 2.835 Unit Tempat Tinggal Hancur

3. Cerita WNI Menanti Evakuasi dari Jalur Gaza di Tengah Serangan Israel

Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan rencana evakuasi ratusan warga Indonesia yang berada di wilayah Gaza ataupun di Israel. Namun, upaya itu menghadapi beragam tantangan di tengah misi "pengepungan total" Israel ke Jalur Gaza, rumah bagi 2,2 juta warga sipil.

Di Israel, terdapat 38 WNI yang menetap dan 94 pelajar atau mahasiswa yang sedang pelatihan.

Mereka rencananya akan dievakuasi melalui jalur darat menuju wilayah Yordania.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Jika Genset Mati, Rumah Sakit di Gaza Akan Jadi Kuburan Massal

4. WHO: Perintah Evakuasi Israel di Gaza adalah Hukuman Mati bagi Pasien

Perintah evakuasi Israel ke Gaza sama dengan “hukuman mati” bagi pasien rumah sakit yang rentan.

Ini disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lewat juru bicaranya Tarik Jasarevic.

Dia mengatakan otoritas kesehatan di Gaza telah menyarankan bahwa tidak mungkin mengevakuasi pasien rumah sakit yang rentan dalam waktu 24 jam seperti yang diperintahkan oleh militer Israel.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Israel Mulai Kerahkan Tank Menyusul Seruan Pindah bagi Warga Gaza

5. UPDATE Perang Hamas-Israel, 2.837 Orang Tewas, 9,912 Terluka

Jumlah korban tewas akibat perang Hamas-Israel naik menjadi 2.837 orang.

Sebelumnya, jumlah korban tewas yang dilaporkan di kedua belah pihak berada di angka sekitar 2.500 orang.

Sebagaimana dilaporkan The Times of Israel pada Kamis (12/10/2023) tengah malam, menurut data terbaru dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF), lebih dari 1.300 orang di Israel tewas sejak Hamas melakukan serangan mendadak pada Sabtu (7/10/2023).

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com