Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu mendesak Israel dan kelompok militan Palestina Hamas “untuk mendukung perdamaian” dan menahan diri untuk tidak menyakiti warga sipil.
“Tidak ada gunanya (menyerang) warga sipil,” kata Erdogan.
“Kami siap melakukan segalanya untuk mengurangi ketegangan,” tambahnya.
Perancis
Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan beberapa rekannya di Timur Tengah pada Minggu, dalam upaya untuk “mencegah memburuknya konflik” dengan menyebar ke wilayah lain di kawasan itu.
Kementerian luar negeri Perancis juga menyerukan pembebasan segera para sandera yang disandera oleh Hamas.
Baca juga: Indonesia Minta Konflik Palestina-Israel Segera Diakhiri
Jepang
Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa pada Minggu menyampaikan, Jepang "mengutuk keras" serangan lintas batas tersebut, serta penyanderaan oleh Hamas.
“Sementara itu, kami sangat prihatin dengan banyaknya korban jiwa di Jalur Gaza akibat serangan Pasukan Pertahanan Israel,” lanjut pernyataannya.
Jepang menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri.
Kota Vatikan
Paus Fransiskus pada hari Minggu mengatakan bahwa “terorisme dan perang tidak menghasilkan resolusi apa pun, tetapi hanya menyebabkan kematian dan penderitaan begitu banyak orang yang tidak bersalah.
"Perang adalah sebuah kekalahan! Setiap perang adalah sebuah kekalahan! Mari kita berdoa agar ada perdamaian di Israel dan Palestina," katanya.
Afrika Selatan
Kongres Nasional Afrika yang berkuasa mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu yang mengatakan: “Tidak dapat lagi dibantah bahwa sejarah Apartheid Afrika Selatan adalah realitas Palestina yang diduduki.