Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Negara Serukan Hamas-Israel Redakan Konflik Saat Korban Tewas Capai 1.000 Orang

Kompas.com - 09/10/2023, 06:51 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah negara di dunia bereaksi terhadap gelombang serangan kelompok militan Palestina, Hamas, ke wilayah Israel yang dilaporkan telah memakan korban lebih dari 600 jiwa.

Begitu juga sebaliknya, mereka pun memberikan tanggapan terhadap serangan balasan yang dilakukan Israel dengan menargetkan Jalur Gaza.

Menurut pihak berwenang Palestina, serangan udara dan operasi militer lainnya oleh Israel telah menewaskan 413 orang.

Baca juga: 5 Poin Kronologi Serangan Hamas ke Israel

Banyak pihak menyerukan peredaan konflik saat korban tewas di kedua belah pihak mencapai lebih dari 1.000 orang, berikut rangkuman reaksinya:

Arab Saudi 

Sebagaimana dikutip dari AFP, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyerukan “penghentian segera eskalasi antara kedua belah pihak, perlindungan warga sipil, dan pengendalian diri”.

PBB

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak upaya diplomatik di Timur Tengah untuk mencegah konflik yang lebih luas.

Program Pangan Dunia (WFP) PBB pada Minggu (8/10/2023) mengatakan, mereka “sangat prihatin” mengenai dampak perang antara Israel dan Hamas terhadap warga sipil yang berjuang untuk mendapatkan pasokan makanan penting.

China

“China sangat prihatin dengan meningkatnya ketegangan dan kekerasan antara Palestina dan Israel saat ini,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri China pada Minggu.

"Kami menyerukan semua pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri, segera menghentikan tembakan, melindungi warga sipil dan mencegah memburuknya situasi”, tambahnya.

Baca juga: Israel Tak Cukup Siap Diserang Hamas, Intelijen Disalahkan

Rusia

Kementerian luar negeri Rusia menyerukan “gencatan senjata segera” dan negosiasi menuju “perdamaian yang komprehensif, abadi, dan telah lama ditunggu-tunggu,” kata juru bicara Maria Zakharova.

Turkiye

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu mendesak Israel dan kelompok militan Palestina Hamas “untuk mendukung perdamaian” dan menahan diri untuk tidak menyakiti warga sipil.

“Tidak ada gunanya (menyerang) warga sipil,” kata Erdogan.

“Kami siap melakukan segalanya untuk mengurangi ketegangan,” tambahnya.

Perancis 

Menteri Luar Negeri Perancis Catherine Colonna mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan beberapa rekannya di Timur Tengah pada Minggu, dalam upaya untuk “mencegah memburuknya konflik” dengan menyebar ke wilayah lain di kawasan itu.

Kementerian luar negeri Perancis juga menyerukan pembebasan segera para sandera yang disandera oleh Hamas.

Baca juga: Indonesia Minta Konflik Palestina-Israel Segera Diakhiri

Jepang 

Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa pada Minggu menyampaikan, Jepang "mengutuk keras" serangan lintas batas tersebut, serta penyanderaan oleh Hamas.

“Sementara itu, kami sangat prihatin dengan banyaknya korban jiwa di Jalur Gaza akibat serangan Pasukan Pertahanan Israel,” lanjut pernyataannya.

Jepang menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri.

Kota Vatikan

Paus Fransiskus pada hari Minggu mengatakan bahwa “terorisme dan perang tidak menghasilkan resolusi apa pun, tetapi hanya menyebabkan kematian dan penderitaan begitu banyak orang yang tidak bersalah.

"Perang adalah sebuah kekalahan! Setiap perang adalah sebuah kekalahan! Mari kita berdoa agar ada perdamaian di Israel dan Palestina," katanya.

Afrika Selatan

Kongres Nasional Afrika yang berkuasa mengeluarkan pernyataan pada hari Minggu yang mengatakan: “Tidak dapat lagi dibantah bahwa sejarah Apartheid Afrika Selatan adalah realitas Palestina yang diduduki.

“Sebagai hasilnya, keputusan Palestina untuk menanggapi kebrutalan rezim apartheid Israel tidaklah mengejutkan.”

Pernyataan itu menambahkan bahwa jelas bahwa “situasi keamanan yang memburuk secara langsung terkait dengan pendudukan Israel yang melanggar hukum”.

Baca juga: Indonesia Minta Konflik Palestina-Israel Segera Diakhiri

Indonesia

Indonesia pada Minggu meminta konflik Israel-Palestina segera diakhiri untuk menghindari korban jiwa lebih lanjut.

"Indonesia sangat prihatin dengan meningkatnya eskalasi konflik antara Palestina-Israel. Indonesia mendesak agar tindakan kekerasan segera dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia," tulis Kemenlu RI di media sosial X.

"Akar konflik tersebut yaitu pendudukan wilayah Palestina oleh Israel harus diselesaikan, sesuai parameter yang sudah disepakati PBB," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Miliuner Dubai Telantarkan Proyek 300 Pulau Buatan Senilai Rp 195 Triliun

Miliuner Dubai Telantarkan Proyek 300 Pulau Buatan Senilai Rp 195 Triliun

Global
Putin Ancam Persenjatai Negara-Negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Putin Ancam Persenjatai Negara-Negara yang Bisa Serang Sasaran Barat

Global
UNICEF Temukan 90 Persen Anak-Anak Gaza Kekurangan Nutrisi

UNICEF Temukan 90 Persen Anak-Anak Gaza Kekurangan Nutrisi

Global
Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Rangkuman Hari Ke-833 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Tolak Ungkap Angka Tentara Tewas | Wapres AS Akan ke KTT Swiss

Global
Putin Tolak Ungkap Jumlah Tentara Rusia yang Tewas, Klaim Ukraina 5 Kali Lebih Banyak

Putin Tolak Ungkap Jumlah Tentara Rusia yang Tewas, Klaim Ukraina 5 Kali Lebih Banyak

Global
Pasien Flu Burung Meninggal di Meksiko, Sumber Virus Belum Diketahui

Pasien Flu Burung Meninggal di Meksiko, Sumber Virus Belum Diketahui

Global
Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Internasional
Putin: Rusia Tak Ingin Dirikan Kekaisaran dan Tidak Akan Serang NATO

Putin: Rusia Tak Ingin Dirikan Kekaisaran dan Tidak Akan Serang NATO

Global
AS Sengaja Tak Minta Persetujuan Israel soal Proposal Gencatan Senjata dengan Hamas

AS Sengaja Tak Minta Persetujuan Israel soal Proposal Gencatan Senjata dengan Hamas

Global
[POPULER GLOBAL] Slovenia Akui Palestina | Israel Beli F-35

[POPULER GLOBAL] Slovenia Akui Palestina | Israel Beli F-35

Global
 Indonesian Day: RI Dukung Penuh Pelajar New South Wales Perdalam Bahasa Indonesia

Indonesian Day: RI Dukung Penuh Pelajar New South Wales Perdalam Bahasa Indonesia

Global
Misteri Ratu Kripto Ruja Ignatova yang Menghilang, Apakah Masih Hidup?

Misteri Ratu Kripto Ruja Ignatova yang Menghilang, Apakah Masih Hidup?

Global
Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama di Meksiko

Profil Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan Pertama di Meksiko

Global
Vlogger Aljazair Dihukum Dua Bulan Penjara karena Memeluk Orang di Jalan

Vlogger Aljazair Dihukum Dua Bulan Penjara karena Memeluk Orang di Jalan

Global
UPDATE Perang Ukraina Terkini: Rusia Serang Donetsk Pagi Hari, 1 Orang Tewas

UPDATE Perang Ukraina Terkini: Rusia Serang Donetsk Pagi Hari, 1 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com