Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Artefak di Australian National University Ternyata Barang Curian dari Italia

Kompas.com - 19/09/2023, 21:36 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Beberapa artefak yang disimpan di Classics Museum milik Australian National University (ANU) ternyata merupakan barang curian dari Italia, termasuk satu artefak yang kemungkinan besar diselundupkan dalam bungkusan pasta.

Barang-barang tersebut berasal dari tahun 530 sebelum masehi dan sebuah artefak, berbentuk kepala dari marmer, bahkan diketahui dicuri dari kota Vatikan.

Kelompok spesialis seni kepolisian Italia kali pertama mengangkat masalah ini tahun lalu.

Baca juga: Koin Emas Celtic Senilai Triliunan Rupiah Dicuri dari Museum Jerman

Saat itu mereka menemukan hubungan antara amphora kuno Mediterania yang menjadi milik ANU dan pergerakan seorang pedagang terkenal dalam perdagangan barang antik ilegal Italia.

Artefak berupa vas berusia 2.500 tahun dibeli oleh ANU dengan itikad baik pada 1984 dari Sotheby's di London.

Namun, Komando Carabinieri untuk Perlindungan Warisan Budaya berhasil mencocokkan vas tersebut dengan foto Polaroid yang ditemukan dalam penyelidikan kriminal sebelumnya, yang membuktikan kalau vas tersebut digali secara ilegal.

Setelah penemuan tersebut, Carabinieri meminta untuk melihat semua dokumentasi yang berkaitan dengan artefak museum.

Piring ikan bergambar merah Apulian ditemukan telah diselundupkan keluar Italia oleh pedagang barang terlarang terkenal yang mengambil dari perampok makam.ABC NEWS/ADAM KENNEDY via ABC INDONESIA Piring ikan bergambar merah Apulian ditemukan telah diselundupkan keluar Italia oleh pedagang barang terlarang terkenal yang mengambil dari perampok makam.
Kurator Museum Klasik ANU, Georgia Pike-Rowney, mengatakan penggeledahan tersebut menemukan barang curian kedua, yakni piring ikan bergambar merah Apulian yang dibeli pada 1984 dari 'Holland Coins and Antiquities' di Amerika Serikat.

"Yang sekarang kita tahu diselundupkan keluar Italia oleh pedagang barang terlarang terkenal lainnya bernama David Holland Swingler," kata Dr Pike-Rowney.

"Selama perjalanan ke Italia, David mengambil bahan langsung dari tombaroli, secara harfiah berarti 'perampok makam', yang melakukan penggalian ilegal, kemudian menyelundupkan barang-barang tersebut ke Amerika Serikat dengan menyembunyikannya di antara bungkusan pasta dan makanan Italia lainnya."

Barang curian ketiga adalah kepala marmer Romawi, yang dibeli di Sotheby's di London pada tahun 1968.

Baca juga: Maling Mobil Ketiduran di Mobil Curian, Dibangunkan Polisi lalu Ditangkap

Dr Georgia Pike-Rowney mengatakan, pihak museum tidak mengetahui bagaimana kepala marmer Romawi yang dicuri dari Vatikan bisa menjadi koleksi Australia.ABC NEWS/ADAM KENNEDY via ABC INDONESIA Dr Georgia Pike-Rowney mengatakan, pihak museum tidak mengetahui bagaimana kepala marmer Romawi yang dicuri dari Vatikan bisa menjadi koleksi Australia.
Benda tersebut merupakan milik Vatikan dan dipajang di Istana Lateran di Roma, namun bagaimana benda itu dicuri masih misteri.

"Bagaimana sebuah benda yang berasal dari museum yang ditutup pada 1970 bisa menjadi koleksi Australia pada tahun 1968, kami benar-benar tidak tahu," kata Dr Pike-Rowney.

ANU secara resmi telah setuju untuk mengembalikan amphora dan piring ikan tersebut kepada Pemerintah Italia.

"ANU mempunyai kebijakan yang sangat jelas mengenai repatriasi, ketika ada bukti kalau ada suatu benda yang perlu direpatriasi, kami langsung mengatakan 'ya akan direpatriasi tanpa syarat', kami tidak meminta imbalan apa pun," ujarnya.

Pemerintah Italia sudah mengizinkan pihak universitas untuk meminjamkan amphora dan piring ikan selama empat tahun ke depan.

Baca juga: Kali Pertama, Cacing Hidup Ditemukan di Otak Perempuan Australia dengan Gejala Sering Lupa

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com