Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koin Emas Celtic Senilai Triliunan Rupiah Dicuri dari Museum Jerman

Kompas.com - 23/11/2022, 22:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

BERLIN, KOMPAS.com - Pencuri merampok simpanan koin emas Celtic senilai triliunan rupiah dari museum Jerman, setelah mengganggu koneksi telepon dan internet lokal.

Karyawan di museum Manching Jerman menemukan "kerusakan pajangan" dan koleksi 450 koin telah dicuri pada Selasa (22/11/2022), menurut polisi setempat kepada AFP.

Penyelidik tidak memberikan perincian lain tentang keadaan seputar pencurian itu, tetapi pejabat setempat menyoroti gangguan pada layanan telepon dan internet.

“Mereka memutus (jaringan komunikasi) seluruh Manching,” kata Wali Kota Herbert Nerb kepada Sueddeutsche Zeitung.

Baca juga: Harta Karun Patung Perunggu dari 2.00 Tahun Lalu Ditemukan Terbenam di Lumpur Kolam Air Panas Italia

“Museum sebenarnya adalah lokasi dengan keamanan tinggi. Tapi semua koneksi ke polisi terputus.”

“Para (pencuri) profesional terlibat dalam kasus ini,” tambah Nerb sebagaimana dilansir Guardian pada Selasa (22/11/2022).

Menurutnya, hilangnya harta karun itu merupakan "malapetaka total" bagi kota Bavaria.

Koleksi koin emas telah menjadi sorotan museum Celtic dan Romawi di Manching.

Ditemukan pada 1999, koin tersebut berasal dari abad ketiga SM dan memiliki nilai "beberapa juta euro" atau setara triliunan rupiah

“Hilangnya harta Celtic adalah sebuah bencana,” kata menteri sains dan seni Bavaria Markus Blume kepada kantor berita Jerman dpa.

“Sebagai bukti sejarah kita, koin emas tidak tergantikan.”

Baca juga: Tim Pemburu Harta Karun Nazi Temukan Koin Bertanda Swastika di Halaman Istana Polandia

Pencurian koin ini adalah kasus terbaru dari serangkaian perampokan museum terkenal di Jerman.

Perampokan uang koin kuno lainnya yang terkenal adalah hilangnya "daun maple besar", yang dianggap sebagai koin emas terbesar kedua di dunia.

Harta karun tersebut dirampas dari museum Bode yang bergengsi di Berlin pada 2017.

Perampokan malam hari di museum Green Vault di Istana Kerajaan Dresden pada November 2019, pencuri juga berhasil merampas 21 buah perhiasan dan barang berharga lainnya,

Pihak berwenang meyakini anggota keluarga kriminal terkenal melakukan perampokan itu.

Perhiasan yang hilang mencakup pedang dengan gagang bertatahkan berlian dan atribut bahu yang dilengkapi berlian putih 49 karat. Hingga kini, masih tak ada jejak dari barang berharga tersebut.

Pakar asuransi mengatakan barang yang dirampas dari Green Vault bernilai 98,6 juta poundsterling (Rp 1,8 triliun). Media Jerman pun menyebutnya sebagai pencurian seni terbesar dalam sejarah modern.

Baca juga: [KABAR DUNIA SEPEKAN] Jenazah Eril Ditemukan | Kapal San Jose dengan 200 Ton Harta Karun

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com