KYIV, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Jumat (8/9/2023) mengecam pemilihan umum (pemilu) yang diselenggarakan oleh Rusia di empat wilayah yang diklaim telah berhasil mereka caplok, yaitu Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Tak hanya itu, pemilu lokal juga dilaporkan telah digelar di Crimea yang dianeksasi Rusia pada 2014.
"Dengan menyelenggarakan pemilu palsu di wilayah Ukraina dan Crimea, Kremlin terus mendelegitimasi sistem hukum Rusia," kata Kementerian itu, dikutip dari AFP.
Baca juga: Ukraina Hancurkan Formasi Rusia di Garis Depan Wilayah Donetsk
Kementerian Luar Negeri Ukraina meminta para mitra untuk turut mengutuk tindakan Rusia yang tidak berharga dan sewenang-wenang, serta tidak mengakui keabsahan pemerintahan apa pun.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa para pejabat Rusia yang bertanggung jawab atas pemilu tersebut harus dituntut.
Pada September 2022, Rusia mencaplok wilayah Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia, meskipun tidak sepenuhnya menguasai wilayah-wilayah tersebut, setelah referendum yang dianggap palsu oleh Kyiv dan sekutu-sekutu Baratnya.
Pihak berwenang yang menduduki Ukraina telah menyelenggarakan pemungutan suara selama seminggu di empat wilayah yang diklaim telah dicaplok Moskwa.
Pertempuran di daerah-daerah tersebut masih berkecamuk ketika Ukraina terus melancarkan serangan balasan yang diluncurkan pada bulan Juni di sepanjang garis depan yang luasnya hampir 1.000 kilometer.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan di media sosial, "kami tidak mengakui upaya perampasan wilayah oleh Rusia".
Baca juga: Serangan Balik, Ukraina Rebut Desa di Donetsk dari Kendali Rusia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.