SACRAMENTO, KOMPAS.com - Sebuah restoran di negara bagian California, Amerika Serikat (AS), membawa pendeta palsu agar para pegawainya mengakui "dosa" di tempat kerja seperti terlambat masuk shift.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, jaringan restoran Taqueria Garibaldi itu meminta para pegawai mengakui dosa yang mungkin merugikan majikan.
Salah satu pegawai bersaksi bahwa pendeta palsu tersebut mendesak para pekerja mengakui dosa-dosa mereka, menanyakan apakah pernah mencuri dari perusahaan atau melakukan sesuatu yang merugikan perusahaan.
Baca juga: Bunyikan Lonceng Lebih dari 200 Kali Sehari, Pendeta Italia Didenda Rp 32 Juta
Operator restoran Taqueria Garibaldi di Kota Sacramento dan Roseville di dekatnya kemudian dijatuhi hukuman membayar 35 staf sebesar 140.000 dollar AS (Rp 2,12 miliar) sebagai upah dan ganti rugi, kata departemen itu, dikutip dari kantor berita AFP pada Rabu (21/6/2023).
Pengadilan menindak Taqueria Garibaldi setelah penyelidikan menemukan restoran itu tidak membayar upah lembur karyawan.
Pihak berwenang juga mendapati bahwa manajer dibayar secara ilegal dari kumpulan tip untuk karyawan, dan staf diancam tentang imigrasi jika mereka bekerja sama dengan penyelidikan Departemen Tenaga Kerja.
Baca juga:
"Tindakan buruk majikan terhadap pegawai ini ditujukan untuk membungkam pekerja, menghalangi penyelidikan, dan mencegah pembayaran gaji yang belum dibayar," kata Pengacara Perburuhan Regional, Marc Pilotin, di San Francisco.
Juru bicara Keuskupan Katolik Sacramento mengatakan kepada Catholic News Agency, pria yang dibawa ke restoran itu tidak ada hubungannya dengan mereka.
"Meskipun kami tidak tahu siapa orang yang dimaksud, kami sangat yakin dia bukan pendeta dari Keuskupan Sacramento," katanya.
Baca juga: Pendeta Asal Tanah Jawa Pimpin Ibadah Pasukan PBB di Afrika Tengah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.