Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kereta di India Sering Tergelincir Keluar Jalur?

Kompas.com - 04/06/2023, 18:29 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

NEW DELHI, KOMPAS.com - Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang penyebab pasti tabrakan tiga kereta api di India pada Jumat (2/6/2023) sore yang mengakibatkan setidaknya 280 lebih orang tewas dan 850 orang lebih luka-luka.

Menurut berbagai laporan media, dua kereta ekspres yang membawa penumpang dan sebuah kereta barang terlibat dalam "kecelakaan tripartit" di dekat satu stasiun kecil di negara bagian Odisha, India timur.

Satu kereta penumpang menabrak kereta barang yang sedang diam, dan gerbongnya berbalik ke rel ketiga, mengakibatkan kereta penumpang lainnya keluar rel.

Baca juga: UPDATE Kecelakaan Kereta di India: Penyebab dan Orang yang Bertanggung Jawab Teridentifikasi

Laporan awal mengindikasikan kecelakaan tersebut adalah akibat kegagalan sinyal.

Hanya penyelidikan komprehensif yang akan membantu mengungkap kebenaran di balik insiden tersebut. Namun, kecelakaan itu telah kembali menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan kereta api di India.

Sistem perkeretaapian India, terkenal sebagai salah satu yang terbesar di dunia, mengangkut lebih dari 25 juta penumpang setiap tahun melintasi jaringan rel dengan panjang lebih dari 100.000 km di seluruh negeri.

Menurut Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw, sekitar 5.200 km rel baru telah dipasang tahun lalu. Juga, kata dia, 8.000 km rel dipebarui setiap tahun.

Vaishnaw baru-baru ini mengungkapkan dalam sebuah wawancara bahwa sebagian besar trek sedang mengalami pemutakhiran untuk mengakomodasi kereta berkecepatan hingga 100 km/jam, sebagian besar sedang disesuaikan untuk kecepatan hingga 130 km/jam, dan satu segmen yang cukup panjang sedang disesuaikan untuk kereta berkecepatan tinggi hingga 160 km/jam.

Grafik penjelasan bagaimana kecelakaan kereta api di India bisa terjadi.BBC Indonesia Grafik penjelasan bagaimana kecelakaan kereta api di India bisa terjadi.

Jelas, ini adalah bagian dari rencana pemerintah untuk mengoperasikan kereta cepat di seluruh negeri -jalur berkecepatan tinggi sedang dibangun antara ibu kota finansial Mumbai dan kota Ahmedabad.

Baca juga: Keluarga dan Tim Penyelamat Terus Cari Korban Kecelakaan Kereta India

Namun, mantan kepala Dewan Kereta Api, Vivek Sahai, berkata tergelincir keluar jalur atau derailment terus menjadi momok bagi kereta api di India.

"Kereta bisa keluar jalur karena berbagai alasan, relnya bisa kurang terawat, ada kerusakan di gerbong, dan bisa jadi ada kesalahan dalam mengemudikannya," jelasnya.

Laporan keselamatan kereta api pemerintah untuk 2019-2020 menemukan bahwa tergelincir keluar jalur menjadi penyebab 70 persen kecelakaan kereta api, naik dari 68 persen pada tahun sebelumnya.

Kebakaran dan tabrakan menjadi penyebab terbanyak berikutnya, masing-masing menyumbang 14 persen dan 8 persen dari total kecelakaan.

Menurut hitungan laporan tersebut, terjadi 40 insiden keluar jalur, yakni 33 kereta penumpang dan tujuh kereta barangm selama tahun yang diamati.

Dari jumlah tersebut, 17 insiden disebabkan oleh "cacat" pada rel. Ini bisa termasuk retak dan rel terbenam ke dalam tanah (subsiden).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com