Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2023, 15:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw, pada Minggu (4/6/2023), mengatakan penyebab dan orang-orang yang bertanggung jawab atas kecelakaan kereta api terbaru telah teridentifikasi.

Dia menyinggung sistem sinyal elektronik, tetapi enggan memberikan rincian lebih lanjut.

"Kami telah mengidentifikasi penyebab kecelakaan itu dan orang-orang yang bertanggung jawab," kata Ashwini kepada Kantor berita ANI.

Baca juga: Keluarga dan Tim Penyelamat Terus Cari Korban Kecelakaan Kereta India

Dia menyampaikan, tidak tepat untuk memberikan rincian informasi tentang penyebab dan orang-orang yang bertanggung jawab atas kecelakaan kereta api sebelum laporan investigasi akhir.

Ashwini mengatakan, perubahan yang terjadi selama electronic interlocking menjadi penyebab kecelakaan kereta api di India pada Jumat (2/6/2023).

Electronic interlocking adalah istilah teknis yang mengacu pada sistem persinyalan kompleks yang dirancang untuk menghentikan tabrakan kereta dengan mengatur pergerakannya di rel.

"Siapa pun yang melakukannya, dan bagaimana itu terjadi, akan diketahui setelah penyelidikan yang tepat," jelas Ashwini, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sejumlah media asing mengungkap ada kebingungan tentang urutan kejadian yang tepat. Namun, beberapa laporan, mengutip para pejabat kereta api, mengatakan bahwa kesalahan pengiriman sinyal dari kereta api Coromandal Express yang melaju ke selatan dari Kolkata ke Chennai.

Baca juga:

Kereta itu kemudian menabrak kereta yang sedang terparkir. Puing-puing kereta dari tabrakan itu mengakibatkan sebuah kereta ekspres yang sedang berjalan ke utara dari Kota Bengaluru ke Kolkata di jalur yang sama, anjlok.

Sementara itu, tim penyelamat dilaporkan telah mengakhiri pencarian korban selamat kecelakaan kereta api India.

Korban tewas akibat kecelakaan tercatat hampir 300 orang.

Setidaknya 288 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 850 orang terluka ketika dua kereta penumpang tergelincir, menjebak orang di bawah gerbong yang hancur dan gerbong terbalik.

Sekretaris kepala negara bagian Odisha, Pradeep Jena, membenarkan bahwa sekitar 900 orang yang terluka telah dirawat di rumah sakit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Aligator Sepanjang 4,2 Meter Tertangkap Bawa Jasad Manusia di Mulutnya

Aligator Sepanjang 4,2 Meter Tertangkap Bawa Jasad Manusia di Mulutnya

Global
Sopir Taksi Online Dipenjara Usai Mobilnya 'Nyungsep' ke Kolam Renang

Sopir Taksi Online Dipenjara Usai Mobilnya "Nyungsep" ke Kolam Renang

Global
Los Angeles Berencana Tampung Tunawisma di Hotel

Los Angeles Berencana Tampung Tunawisma di Hotel

Global
Meski Dipenjara, Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Bisa Jadi Penasihat Pemerintah

Meski Dipenjara, Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Bisa Jadi Penasihat Pemerintah

Global
Gubernur Sevastopol Peringatkan Bahaya Serangan Rudal Ukraina

Gubernur Sevastopol Peringatkan Bahaya Serangan Rudal Ukraina

Global
Ukraina Klaim Tewaskan Komandan Senior AL Rusia di Crimea

Ukraina Klaim Tewaskan Komandan Senior AL Rusia di Crimea

Global
Inggris Kembalikan Rambut Pangeran Ethiopia

Inggris Kembalikan Rambut Pangeran Ethiopia

Global
Wapres AS Kamala Harris Dapat Peran Baru Perangi Kekerasan Senjata

Wapres AS Kamala Harris Dapat Peran Baru Perangi Kekerasan Senjata

Global
Siapa Hardeep Singh Nijjar yang Kematiannya Picu Ketegangan India-Kanada?

Siapa Hardeep Singh Nijjar yang Kematiannya Picu Ketegangan India-Kanada?

Global
Pria Ini Kabur di Hari Pembebasannya Setelah 22 Tahun Dipenjara

Pria Ini Kabur di Hari Pembebasannya Setelah 22 Tahun Dipenjara

Global
WNI Asal Medan Diculik di Malaysia, Pelaku Minta Tebusan Rp1,7 Miliar

WNI Asal Medan Diculik di Malaysia, Pelaku Minta Tebusan Rp1,7 Miliar

Global
Rangkuman Hari Ke-576 Serangan Rusia ke Ukraina: Teror Energi Rusia Dimulai | Rudal Hantam Markas AL Rusia di Crimea

Rangkuman Hari Ke-576 Serangan Rusia ke Ukraina: Teror Energi Rusia Dimulai | Rudal Hantam Markas AL Rusia di Crimea

Global
PM Solomon: Jika Limbah PLTN Fukushima Aman, Seharusnya Disimpan di Jepang

PM Solomon: Jika Limbah PLTN Fukushima Aman, Seharusnya Disimpan di Jepang

Global
Teka-teki Masa Depan Thaksin Shinawatra Sepulangnya ke Thailand Mulai Terbaca

Teka-teki Masa Depan Thaksin Shinawatra Sepulangnya ke Thailand Mulai Terbaca

Global
Patung Merlion di Singapura Akan Diperbaiki, Tak Bisa untuk Berfoto hingga Desember

Patung Merlion di Singapura Akan Diperbaiki, Tak Bisa untuk Berfoto hingga Desember

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com