Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khader Adnan yang Mogok Makan 86 Hari di Penjara Israel Meninggal, Situasi Memanas Lagi

Kompas.com - 03/05/2023, 10:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

“Adnan meninggal hari ini setelah 86 hari mogok makan. Mogok makan adalah salah satu dari sedikit alat tanpa kekerasan yang tersisa bagi warga Palestina ketika mereka berjuang melawan sistem hukum Israel yang tidak adil, yang diatur dalam konteks pendudukan jangka panjang, oleh rezim apartheid," jelas dia.

Baca juga: Pimpin Misa Paskah, Paus Fransiskus Ungkap Keprihatinan atas Kekerasan Baru Israel-Palestina

Moss mengatakan, PHRI telah sejak lama memperingatkan kematian seorang warga Palestina karena mogok makan.

"Kami menilai tanggung jawab atas kematiannya ada di pihak Israel. Baik badan urusan penjara Israel yang tidak mengirimnya ke rumah sakit, malah meninggalkannya di fasilitas medis penjara yang tidak memiliki perlengkapan untuk mengatasi dampak mogok makan jangka panjang; maupun Menteri Kesehatan Israel yang tidak memaksakan perawatannya di rumah sakit umum, serta tentunya rumah sakit Israel yang tidak menerima untuk merawatnya, yang jelas melanggar aturan etika dan profesional,” jelas dia.

Tahanan Palestina selama ini kerap dinilai sebagai pahlawan nasional dan setiap ancaman yang dirasakan terhadap mereka selama dalam tahanan Israel dapat memicu ketegangan serta aksi kekerasan.

Sebaliknya, Israel melihat Adnan dan tahanan Palestina lainnya sebagai ancaman keamanan yang dituduh terlibat dalam serangan berdarah yang menelan korban jiwa.

Adnan 12 kali ditahan Israel, enam kali mogok makan panjang

Selama beberapa tahun ini Adnan telah berulangkali ditangkap Israel, dan setelah memulai aksi mogok makan sepuluh tahun lalu, ia menjadi simbol keteguhan sikap menghadapi pendudukan Israel.

Dia pernah mogok makan selama 66 hari pada tahun 2012, 56 hari pada tahun 2015, dan 58 hari pada tahun 2018. Israel sempat membebaskan Adnan sejenak pada tahun 2015.

Adnan mulai mogok makan setelah ditangkap kembali pada tanggal 5 Februari lalu.

Baca juga: Iran Kembali Serukan Kemerdekaan Palestina Lewat Peringatan Hari Al-Quds

Menurut Palestinian Prisoners Club, yang mewakili narapidana saat ini dan juga mantan narapidana, Adnan telah ditangkap 12 kali dan secara keseluruhan ditahan selama delapan tahun di berbagai penjara Israel.

Sebagian besar lewat apa disebut sebagai “tahanan administratif” atau tersangka ditahan tanpa dakwaan atau diajukan ke pengadilan.

Kematiannya terjadi saat Israel dipimpin oleh pemerintah paling kanan dalam sejarah, dan penjara serta tahanan Palestina diawasi langsung oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, seorang ultranasionalis yang telah memperketat pembatasan terhadap tahanan Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com