Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Salahkan Ukraina atas Serangan Pemicu Kebakaran di Crimea

Kompas.com - 30/04/2023, 18:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Serangan pesawat tak berawak Ukraina membakar fasilitas penyimpanan bahan bakar Rusia di pelabuhan Sevastopol Crimea pada Sabtu (29/4/2023) pagi.

Serangan mengirim kolom besar asap hitam ke langit dalam serangan terbaru di semenanjung yang diduduki Rusia.

Gubernur kota yang dipasang di Moskwa menyalahkan Ukraina dan kemudian mengatakan api telah padam sebelum bencana terjadi.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-429 Serangan Rusia ke Ukraina: Kebakaran Besar di Crimea | 5 Desa Mati Listrik

Seorang pejabat intelijen militer Ukraina mengatakan lebih dari 10 tangki produk minyak dengan kapasitas sekitar 40.000 ton yang dimaksudkan untuk digunakan oleh Armada Laut Hitam Rusia dihancurkan, RBC Ukraina melaporkan.

Serangan itu terjadi saat Ukraina bersiap untuk serangan balasan yang telah lama dijanjikan untuk mendorong pasukan Rusia kembali dari wilayah yang mereka rebut sejak menyerang pada Februari 2022.

Dilansir dari Reuters, Ukraina mengatakan kontrol atas semua wilayah hukumnya, termasuk Krimea, adalah syarat utama untuk setiap kesepakatan damai. Pasukan Rusia menduduki semenanjung itu pada tahun 2014.

Moskwa menuduh Kyiv mengirim gelombang drone udara dan laut untuk menyerang Krimea.

Gubernur Sevastopol Mikhail Razvozhaev mengatakan hanya satu drone yang menabrak tangki minyak.

"Musuh ... ingin mengejutkan Sevastopol, seperti biasa, dengan melakukan serangan diam-diam di pagi hari," tulis Razvozhaev di aplikasi Telegram.

"Petugas pemadam kebakaran Rusia telah menunjukkan cara mengalahkan kobaran api besar dan mencegah bencana," tambahnya.

Baca juga: Pejabat Rusia Klaim Drone Ukraina Hantam Depot Minyak Crimea

Ukraina tidak memiliki rudal jarak jauh yang dapat mencapai target di tempat-tempat seperti Sevastopol, tetapi telah mengembangkan drone untuk mengatasi rintangan ini.

Pejabat Ukraina biasanya tidak mengklaim tanggung jawab atas ledakan di lokasi militer di Krimea, meskipun mereka terkadang merayakannya menggunakan bahasa eufemistik.

Andriy Yusov, seorang pejabat militer Ukraina, tidak mengatakan Ukraina melakukan serangan itu.

Baca juga: Ukraina Terkini: Kebakaran Besar di Depot Bahan Bakar Crimea Usai Serangan Drone

Sebaliknya, dia mengatakan kepada RBC bahwa ledakan itu adalah "hukuman Tuhan" untuk serangan Rusia di kota Ukraina Uman pada hari Jumat (28/4/2023) yang menewaskan 23 orang.

"Hukuman ini akan berlangsung lama. Dalam waktu dekat, lebih baik bagi semua penduduk Krimea yang diduduki sementara untuk tidak berada di dekat fasilitas militer dan fasilitas yang menyediakan tentara agresor," RBC mengutip perkataan Yusov.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com