KYIV, KOMPAS.com - Pihak berwenang Rusia mengeklaim telah memukul mundur serangan drone atau pesawat tak berawak di pelabuhan Sevastopol di Crimea.
Crimea adalah wilayah Ukraina yang telah dicaplok atau direbut Moskwa pada 2014.
Semenanjung itu adalah rumah bagi Aramada Laut Hitam Rusia dan telah dilanda serangkaian serangan drone sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina pada Februari tahun lalu.
Baca juga: Pasukan Ukraina Tiba Dekat Crimea, Spekulasi Serangan Balik?
Gubernur Sevastopol yang dilantik Rusia, Mikhail Razvozhayev, menyebut tidak ada kerusakan bangunan atau korban jiwa dalam serangan drone kali ini.
"Percobaan serangan di Sevastopol berhasil digagalkan sejak pukul 03.30," kata Razvozhayev di Telegram.
Dia menuturkan, satu kendaraan permukaan tak berawak atau drone kapal hancur, sementara yang kedua meledak.
"Semuanya tenang di kota. Tapi semua pasukan dan layanan siap tempur," tuturnya, dikutip dari AFP.
Pada Oktober 2022, Armada Laut Hitam Rusia tercatat pernah terkena serangan drone besar.
Kremlin menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut.
Sementara, pada pertengahan April lalu, otoritas Rusia mengumumkan tidak akan ada perayaan pada 1 dan 9 Mei (tanggal berakhirnya Perang Dunia II di Rusia) di Sevastopol karena masalah keamanan.
Baca juga: Ukraina Berseru Akan Gunakan Senjata Apa Pun untuk Rebut Kembali Crimea
Diberitakan sebelumnya, analisis baru menunjukkan, pasukan militer Ukraina berhasil menetapkan posisi di sisi timur Sungai Dnieper.
Perkembangan itu memicu spekulasi pada Minggu (23/4/2023) bahwa apa yang dicapai tersebut merupakan sinyal awal serangan balasan musim semi oleh Ukraina yang telah lama ditunggu-tunggu.
Institute for the Study of War (ISW), organisasi peneliti yang berbasis di Washington, melaporkan pada Sabtu (22/4/2023) malam, bahwa rekaman geolokasi dari narablog militer pro-Kremlin menunjukkan pasukan Ukraina telah membangun pos di dekat Kota Oleshky, bersama "jalur pasokan yang stabil" ke posisi mereka.
Analis secara umum percaya bahwa jika Ukraina benar melancarkan serangan balasan musim semi, tujuan utamanya adalah menerobos koridor darat antara Rusia dan Semenanjung Crimea, yang mengharuskannya menyeberangi Sungai Dnieper di bagian selatan.
Baca juga: Zelensky Kecam Perlakuan Rusia terhadap Muslim di Crimea
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.