Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Perancis Tampil di Kover Majalah Playboy, Tuai Kritik

Kompas.com - 03/04/2023, 09:15 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com – Seorang menteri Perancis tampil di kover majalah Playboy.

Dia adalah Marlene Schiappa, Menteri Ekonomi Sosial dan Asosiasi Perancis.

Schiappa berpose dengan mengenakan pakaian warna putih.

Sosoknya menghiasi sampul Playboy yang didesain dengan warga dominan biru berlatar belakang bendera Perancis.

Baca juga: Bahas Perdamaian Ukraina, Macron akan Kunjungi China Awal April

Perempuan 40 tahun itu telah melakukan wawancara dengan Playboy. Artikel berisi pendapatnya tentang hak-hak perempuan, gay, dan aborsi dimuat di majalan itu setebal 12 halaman.

Keputusan Schiappa untuk tampil di majalan Playboy ini pun tidak terlepas dari kritik.

Ini termasuk oleh rekan-rekannya di pemerintahan Presiden Emmanuel Macron yang baru saja menghadapi gejolak aksi mogok kerja dan demonstrasi besar-besaran terkait kebijakan reformasi undang-undang pensiun.

Perdana Menteri Perancis, Elisabeth Borne bahkan dilaporkan telah memanggil Schiappa.

Ajudan Perdana Menteri Perancis bercerita kepada AFP pada Minggu (2/4/2023), bahwa Elisabeth Borne telah mengatakan kepada Schiappa bahwa keputusannya tampil d sampul tersebut sama sekali tidak pantas, khususnya pada masa-masa sekarang.

Anggota Parlemen dari Partai Hijau dan sesama aktivis hak-hak perempuan, Sandrine Rousseau, juga mengkritik keputusan terhadap Schiappa.

“Di mana rasa hormat kepada warga Perancis. Masyarakat yang harus bekerja lebih lama dua tahun lagi, yang berdemonstrasi, yang kehilangan gaji harian, yang tak bisa makan karena inflasi,” katanya.

“Tubuh perempuan bisa diperlihatkan di mana saja. Saya tak memiliki masalah dengan itu, tetapi ada konteks sosial,” tambah politikus yang kerap mengkritik pemerintah sentris itu.

Baca juga: Emmanuel Macron Dikecam karena Beri Legion DHonneur pada Jeff Bezos

Kata Schiappa

Tetapi, Schiappa kemudian memutuskan membela keputusannya.

“Membela hak perempuan untuk melakukan apa yang mereka ingin dengan tubuhnya, di manapun dan di setiap saya,” tulisnya di Twitter.

“Di Perancis, perempuan memiliki kebebasan. Meski itu mengganggu kemunafikan atau tidak,” ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com