Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Atletik Dunia Larang Wanita Transgender Ikut Kompetisi Olahraga

Kompas.com - 24/03/2023, 14:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - World Athletics telah memilih untuk melarang wanita transgender dari kompetisi olahraga wanita elite jika mereka mengalami apa yang disebut pubertas pria.

Ini jadi sebuah keputusan yang menurut badan pengatur telah diambil untuk melindungi masa depan kategori olahraga wanita.

Dilansir dari Guardian, berbicara setelah keputusan tersebut, yang mulai berlaku pada 31 Maret, presiden Atletik Dunia, Seb Coe, menerima bahwa keputusan tersebut berpotensi diperdebatkan.

Baca juga: [UNIK GLOBAL] Pria Transgender Hamil dan Melahirkan | Pembeli Keliru Bayar Rp 5,13 Juta

Tetapi dia mengatakan bahwa olahraga harusnya dipandu prinsip menyeluruh dari keadilan.

“Keputusan selalu sulit ketika melibatkan konflik kebutuhan dan hak antara kelompok yang berbeda, tetapi kami terus berpandangan bahwa kami harus menjaga keadilan bagi atlet putri di atas semua pertimbangan lainnya,” katanya.

“Kami percaya integritas kategori wanita dalam atletik adalah yang terpenting,” tambahnya.

Namun Coe juga menekankan bahwa dia akan membentuk kelompok kerja yang akan berkonsultasi dengan atlet transgender dan meninjau setiap penelitian baru yang muncul.

"Kami tentu tak akan mengatakan tidak untuk selamanya," katanya.

Olahraga semakin bergelut dengan masalah pelik partisipasi transgender dalam beberapa tahun terakhir, terutama ketika atlet angkat besi Selandia Baru Laurel Hubbard memenuhi syarat untuk Olimpiade Tokyo setelah melakukan transisi di usia 30-an.

Sejak Tokyo, sebagian besar olahraga telah memilih untuk mengizinkan wanita trans berkompetisi jika mereka menurunkan testosteron menjadi 5 nanomoles per liter selama 12 bulan.

Baca juga: Pria Transgender di India Hamil dan Melahirkan Bayi

Namun ilmu pengetahuan yang muncul menunjukkan bahwa wanita transgender mempertahankan keunggulan dalam kekuatan, daya tahan, kekuatan, kapasitas paru-paru, bahkan setelah menekan testosteron.

Hal ini membuat World Athletics mengusulkan batas testosteron yang lebih rendah setidaknya selama 24 bulan di bulan Januari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com