Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-389 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Kunjungi Mariupol, Rusia Sambut Baik Kesediaan China

Kompas.com - 20/03/2023, 09:17 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,TASS

"Mereka dengan sengaja menyerang kota, berusaha membunuh sebanyak mungkin warga sipil," kata Kyrylenko, dikutip dari AFP.

Jurnalis AFP di lapangan melaporkan telah mendengar sekitar 10 ledakan yang terjadi hampir bersamaan sebelum pukul 16.00 (14.00 GMT) dan melihat asap di atas taman di bagian selatan kota.

Putin puji kesediaan China untuk bantu menyelesaikan konflik Ukraina

Presiden Vladimir Putin pada Minggu menyambut baik kesediaan China untuk memainkan "peran konstruktif" dalam mengakhiri konflik di Ukraina.

Dia mengatakan hubungan China-Rusia berada pada titik tertinggi.

Presiden China Xi Jinping diagendakan akan menuju ke Rusia pada hari ini, Senin (20/3/2023).

China sedang berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai pembawa perdamaian.

"Kualitas hubungan antara Moskwa dan Beijing lebih tinggi daripada persatuan politik dan militer era Perang Dingin," kata Putin dalam sebuah artikel yang ditulis untuk sebuah surat kabar China dan diterbitkan oleh Kremlin jelang kunjungan Xi Jinping.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-385 Serangan Rusia ke Ukraina: Sukhoi Tabrak Drone AS | Presiden Finlandia ke Turkiye

Putin mengaku memiliki harapan tinggi dari pembicaraannya dengan pemimpin China.

"Kami tidak ragu bahwa mereka (China) akan memberikan dorongan baru yang kuat untuk seluruh kerja sama bilateral," tambahnya.

Putin memuji kesediaan China untuk memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan konflik selama setahun di Ukraina.

Dia berterima kasih kepada Beijing atas sikap "seimbang" pada peristiwa di Ukraina dan pemahamannya tentang latar belakang konflik dan "alasan sebenarnya" di baliknya.

"Rusia terbuka untuk penyelesaian krisis Ukraina dengan cara politik-diplomatik," ucap Putin meyakinkan dalam artikel tersebut.

Janji hubungan lebih dekat Mesir dan Rusia

Delegasi senior Rusia telah bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Kairo pada Minggu. 

Masing-masing pihak menyatakan berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

Meskipun ada seruan dari kekuatan Barat untuk mengisolasi Rusia atas invasinya ke Ukraina tahun lalu, Mesir telah mempertahankan hubungan dengan Moskwa.

Dalam sebuah pernyataan, Juru bicara Sisi Ahmed Fahmy mengatakan, delegasi yang berkunjung dipimpin oleh Mikhail Bogdanov, wakil menteri luar negeri Rusia dan utusan khusus Presiden Vladimir Putin untuk Timur Tengah, dan termasuk Wakil Perdana Rusia Menteri Denis Manturov.

"Kedua belah pihak berkomitmen untuk memperkuat hubungan di berbagai sektor, termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Mesir yang dibangun oleh perusahaan energi atom Rusia Rosatom," tambah Fahmy,

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-384 Serangan Rusia ke Ukraina: Dubes Ukraina Sesalkan Usul Bali, Lithuania Anggap Grup Wagner Teroris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah Sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Pelapor Kasus Pelanggaran Boeing 737 Meninggal Mendadak

Global
[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

[POPULER GLOBAL] Ratusan Ribu Ikan di Vietnam Mati Kekurangan Air | Hamas Minta Gencatan Senjata Permanen

Global
Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Polisi Tangkapi Para Demonstran Pro-Palestina di UCLA

Global
Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Gelombang Panas Akibatkan Kematian Massal Ikan di Vietnam

Global
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel Terkait Genosida Palestina

Global
Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Tol di China Tenggara Ambruk, 48 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com