KYIV, KOMPAS.com – Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-382 pada Minggu (12/3/2023) sejak dimulai pada 24 Februari 2022.
Berikut kami rangkumkan serangan Rusia ke Ukraina hari ke-382 sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Saling Klaim Tewaskan Ratusan Tentara Musuh untuk Kuasai Bakhmut
Ukraina dan Rusia sama-sama mengeklaim bahwa ratusan tentara musuh tewas selama 24 jam sebelumnya dalam pertempuran untuk Bakhmut.
Kyiv menangkis serangan tanpa henti di Bakhmut dan sungai kecil di sana yang membelah kota sekarang menjadi garis depan baru.
Juru bicara militer Ukraina Serhiy Cherevatyi mengatakan, 221 tentara Rusia tewas dan lebih dari 300 terluka di Bakhmut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa hingga 210 tentara Ukraina tewas di bagian Donetsk yang lebih luas dari garis depan.
Tiga warga sipil tewas dalam serangan jarak jauh Rusia di Kherson.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-381 Serangan Rusia ke Ukraina: Duel di Bakhmut | Penembakan Kherson
Menteri Pertahanan Turkiye Hulusi Akar mengatakan pada Minggu bahwa dia meyakini kesepakatan yang memungkinkan ekspor gandum Ukraina melalui Laut Hitam akan diperpanjang.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Minggu bahwa perwakilan Rusia belum mengambil bagian dalam negosiasi untuk memperpanjang kesepakatan gandum Laut Hitam.
Baca juga: Ukraina Kukuh Pertahankan Bakhmut, Sebut Pasukan Terbaik Rusia Berjatuhan
Menteri Luar Negeri Ukraina mendesak Jerman untuk mempercepat pasokan amunisi dan untuk memulai pelatihan pilot Ukraina untuk mengoperasikan jet tempur Barat.
Uni Eropa dapat segera menambah dana yang digunakan untuk membeli senjata untuk Ukraina sebesar 3,5 miliar euro.
Rusia pada Jumat memperingatkan sekutu di seluruh bekas Uni Soviet tentang bahaya bersekutu dengan AS.
Moskwa juga menyebut, upaya kudeta yang didukung Barat di Georgia mirip dengan revolusi Maidan Ukraina pada 2014.
Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill pada Sabtu meminta Paus Fransiskus dan para pemimpin agama lainnya untuk membujuk Ukraina agar menghentikan tindakan keras terhadap sayap gereja yang secara historis berpihak pada Rusia.
Pada Jumat, para pejabat Ukraina memerintahkan sayap Gereja Ortodoks untuk meninggalkan sebuah kompleks biara di Kyiv.
Baca juga: Saat Tentara Ukraina Menunggu Dikirim ke Neraka Sesungguhnya di Bakhmut...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.