Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita AS yang 30 Tahun Menghilang Ditemukan, Selama Ini Malah Dianggap Meninggal

Kompas.com - 09/03/2023, 22:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang wanita AS yang dinyatakan meninggal secara hukum setelah menghilang lebih dari tiga dekade lalu ternyata masih hidup di Puerto Rico, kata keluarga dan polisinya.

Patricia Kopta, kini berusia 83 tahun, terakhir terlihat di Pittsburgh, Pennsylvania, pada tahun 1992 ketika para penyelidik mulai menyelidiki kepergiannya.

Dilansir dari Sky News, dia dikenal sebagai pengkhotbah jalanan "eksentrik" yang menggunakan nama "Sparrow".

Baca juga: Bank di Malaysia Kembalikan Uang Pengusaha Rp 3,4 Miliar yang Hilang dalam 14 Detik

Wakil Kepala Polisi Ross Township Brian Kohlhepp menyatakan bahwa Kopta, yang menderita demensia, telah tinggal di panti jompo.

Suaminya, Bob Kopta, mengatakan dia telah menikah dengan Kopta selama 20 tahun sebelum dia menghilang.

"Sungguh melegakan mengetahui bahwa dia tidak berbaring di selokan di suatu tempat, atau dibunuh," ujarnya.

Pria berusia 86 tahun itu menambahkan bahwa keluarganya menduga dia mungkin berada di Puerto Rico tetapi dia dinyatakan meninggal sekitar 25 tahun yang lalu.

Pensiunan tukang listrik itu juga mengatakan dia telah berkonsultasi dengan seorang paranormal tentang keberadaannya.

Kopta memiliki dua saudara perempuan, yakni saudara kembar, yang meninggal enam tahun lalu, dan seorang adik perempuan yang lega mengetahui bahwa dia masih hidup.

Dia mengatakan dia telah mengalami berbagai emosi selama bertahun-tahun tetapi senang mengetahui istrinya masih hidup dan dirawat.

Baca juga: 9 Tahun Pesawat MH370 Hilang, Keluarga Korban Desak Malaysia Lakukan Pencarian Lagi

"Setelah 30 tahun mencoba melupakannya. Sekarang saya bisa melupakannya. Kami tahu apa yang terjadi, dan dia sudah dirawat sekarang," katanya.

Kopta mengatakan istrinya pernah bekerja sebagai operator lift di The Art Institute of Pittsburgh sebelum dia menghilang.

Sebelum kepergiannya, dokter yang berbasis di AS di fasilitas kesehatan mental telah mendiagnosis Kopta dengan "delusi keagungan" dan mengatakan dia memiliki tanda-tanda skizofrenia.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Update Uang Rp 3,4 Miliar Hilang dalam 14 Detik | Mumi Putri Duyung Jepang

Tapi Kopta dibebaskan dari fasilitas itu dan terus mengabar sampai dia menghilang, kata keluarganya.

Kohlhepp mengatakan polisi yakin Kopta melarikan diri dari negara itu karena khawatir akan dilembagakan.

Baca juga: Hilang 47 Tahun, Tulang Mahasiswa Ini Ditemukan dalam Mobil Tenggelam di Sungai

Dia diperkirakan secara teratur berkeliaran di sekitar kota Naranjito, Corozal dan Toa Alta di Puerto Rico di utara, yang terletak tepat di barat daya ibu kota San Juan, selama berada di pulau itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com