VENESIA, KOMPAS.com - Kanal Venesia di Italia dilaporkan mengering. Air surut membuat gondola dan taksi air terdampar karena sungai jadi berlumpur.
Sejumlah foto yang diunggah media setempat memperlihatkan perahu dayung ikonik itu terdampar di pinggir kanal dan tertutup terpal.
Kekeringan di Venesia kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya sistem tekanan tinggi, bulan purnama, arus surut, dan kurangnya hujan.
Baca juga: Italia Hadapi Peringatan Kekeringan Baru, Kanal-kanal Venesia Mengering
Kelompok pemerhati lingkungan di Italia, Legambiente, mengatakan apa yang terjadi di Venesia menunjukkan sungai dan danau di Italia mengalami situasi kekurangan air yang parah.
Sementara itu, Perancis sedang menghadapi kekeringan setelah musim dingin terkering selama lebih dari 60 tahun.
Setelah sebulan tidak ada curah hujan yang berarti, negara ini sekarang dalam keadaan waspada.
Pejabat lokal akan berkumpul pada Senin (27/2/2023) untuk menilai situasi wilayah demi wilayah, kata Menteri Transisi Ekologi Christophe Bechu.
Tahun lalu adalah rekor tahun terpanas Perancis, menurut badan nasional cuaca Perancis, Meteo-France.
Rekor itu juga terjadi di tempat lain di Eropa - di Inggris, Spanyol, dan Italia.
Suhu panas memicu kondisi kekeringan di banyak wilayah yang belum sepenuhnya pulih dari situasi tersebut.
Hujan salju di Pegunungan Alpen Italia turun 53% persen dan ketinggian air Sungai Po, sungai terbesar Italia mencapai 61 persen di bawah normal, menurut para peneliti.
Keadaan darurat diumumkan Juli lalu di lima wilayah utara sekitar Sungai Po akibat kekeringan yang terjadi pada 2022.
Air yang surut di Kanal Venesia membuat gondola dan taksi air tidak bisa bergerak karena kanal berlumpur dan fondasi bangunan di Kanal Besar jadi tak terlindungi.
Baca juga: Perubahan Iklim: 2022 Disebut Tahun Panas dan Kekeringan
Bulan lalu, sebuah laporan yang dipublikasikan Nature Climate Change memperingatkan bahwa Pegunungan Alpen, pegunungan paling penting di Eropa sebagai pemasok sungai-sungai besar yang melintasi Eropa tengah dan selatan, telah mengalami pengurangan keawetan tutupan salju sebesar 5,6 persen per dekade selama 50 tahun terakhir.
Kekeringan di Italia menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana mengelola krisis air, yang menurut para ahli akan semakin sering terjadi karena perubahan iklim.