Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China: Berhenti Teriak Hari Ini Ukraina, Besok Taiwan

Kompas.com - 21/02/2023, 11:52 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri China Qin Gang pada Selasa (21/2/2023), mendesak berbagai negara untuk tidak lagi menyatakan "hari ini Ukraina, besok Taiwan".

Dia merujuk pada terjadinya konflik militer di Ukraina akibat invasi Rusia sejak 24 Februari 2022.

"Berhenti membuat keributan dengan meneriakkan 'Hari ini Ukraina, besok Taiwan'," ucap Qin ketika berpidato tentang keamanan global di ibu kota China, Beijing, sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: China Mengaku Sangat Prihatin atas Konflik Ukraina, Janji Promosikan Dialog

Taiwan adalah pulau yang kini memiliki pemerintahan sendiri.

Taiwan telah diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya dan telah berjanji untuk merebutnya suatu hari nanti.

"Tekanan dan upaya untuk menahan China yang datang dari luar semakin kuat, semakin besar, dan semakin buruk, menimbulkan ancaman serius bagi kedaulatan dan keamanan China," ucap Qin.

Dia menyatakan, China dengan tegas menentang segala campur tangan eksternal dalam urusan dalam negeri Beijing.

"Kami dengan tegas menentang segala bentuk hegemonisme dan politik kekuasaan, dengan tegas menentang mentalitas Perang Dingin dan konfrontasi kubu," ucap Qin.

Seperti diketahui, beberapa negara telah mengkhawatirkan terjadinya konflik antara China dan Taiwan.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-362 Serangan Rusia ke Ukraina: Biden Kunjungan Dadakan ke Kyiv, China Siap Kerja Sama Akhiri Konflik

Itu terutama terjadi setelah hubungan kedua negara kian memanas pasca-kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus 2022 lalu.

Salah satu pihak yang telah memperingatkan adanya ancaman konflik China-Taiwan yakni Badan Intelijen Pusat AS (CIA).

Pada awal tahun ini, Direktur CIA William Burns memperingatkan, ambisi Presiden China Xi Jinping terhadap Taiwan tidak boleh diremehkan.

Burns menyebut, Amerika Serikat tahu bahwa Xi telah memerintahkan militernya untuk siap melakukan invasi ke Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri pada 2027.

"Sekarang, itu tidak berarti bahwa dia telah memutuskan pasti melakukan invasi pada tahun 2027 atau tahun lainnya, tetapi itu adalah pengingat akan keseriusan fokus dan ambisinya," kata Burns, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Direktur CIA berkata demikian ketika hadir dalam sebuah acara di Universitas Georgetown di Washington.

"Penilaian kami di CIA adalah bahwa saya tidak akan meremehkan ambisi Presiden Xi sehubungan dengan Taiwan," ucap dia.

Baca juga: China Sanksi Lockheed Martin dan Raytheon karena Jual Senjata ke Taiwan

 

Burn menambahkan bahwa, pemimpin China kemungkinan besar tengah terkejut serta gelisah, dan sedang mencoba menarik pelajaran dari kinerja Militer Rusia yang sangat buruk di Ukraina.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com