Prof Mohammed Al Mehrasawi, dalam sambutannya menekankan pentingnya rumah-rumah ibadat ini sebagai simbol harapan, saling pemahaman, dan saling pengertian.
Sambutan yang terakhir disampaikan Rabi Kepala Yehuda Sama. Ia juga menekankan hal yang senada, yakni pentingnya toleransi
Menurut Padre Marco, Abrahamic Family House merupakan contoh nyata dari Human Fraternity, yang mencakup dimensi spritiual, doa, dan relasi dengan Tuhan.
Wakil pembicara dari Emirat Arab mengatakan bahwa ketiga rumah ibadat ini merupakan cerminan komunitas multikutural yang hidup di negara Uni Emirat Arab, yang terdiri dari sekitar 200 bangsa yang berbeda-beda.
Perbedaan tak menghalangi mereka hidup secara berdampingan dan rukun.
“Dan ketiga rumah ibadat ini ditempatkan di lokasi sangat sentral. Jadi wilayah Saadiyat Cultural District adalah situs budaya, tetapi di dalamnya berdiri tiga rumah ibadat,” imbuh Padre Marco.
Baca juga: Ketika Tokoh Anti-toleransi Disebut Berpeluang Jadi PM India Gantikan Narendra Modi…
“Dari human fraternity ini, pendekatan budaya dan agama ditonjolkan untuk merangkul semua orang menjadi saudara dan saudari. Saya sangat bersyukur bisa menjadi saksi dari peresmpian tiga rumah ibadat tersebut,” pungkas Padre Marco.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.