Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Turkiye dan Suriah Sudah Tewaskan 3.823 Orang, Cuaca Dingin Hambat Penyelamatan

Kompas.com - 07/02/2023, 06:39 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

ISTANBUL, KOMPAS.com – Gempa Turkiye dan Suriah membawa jumlah korban tewas yang terus bertambah.

Terbaru, jumlahnya telah mencapai lebih dari 3.800 orang di kedua negara.

Wakil Presiden Turkiye Fuat Otkay mengatakan, sebanyak 2.379 orang telah ditemukan tewas dan 14.483 terluka dalam gempa dahsyat yang melanda Turkiye pada Senin (6/2/2023).

Baca juga: UPDATE Gempa Turkiye dan Suriah, Korban Tewas Naik Jadi 2.300 Orang

“Sebanyak 7.840 orang berhasil dievakuasi hidup-hidup dari puing-puing setelah 4.748 bangunan hancur,” tambah Otkay, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Sementara itu, di Suriah, sebanyak 1.444 orang telah ditemukan tewas akibat gempa, sedangkan sekitar 3.500 orang terluka.

Angka itu dilaporkan oleh Pemerintah Damaskus dan petugas penyelamat di wilayah barat laut yang dikuasai pemberontak.

Dengan ini, jumlah korban tewas akibat gempa di kedua negara mencapai 3.823 jiwa.

Cuaca dingin hambat penyelamatan

Upaya penyelamatan korban gempa di Turkiye dilaporkan telah terhambat oleh badai salju musim dingin yang menutupi jalan-jalan utama dengan es dan salju.

Selain itu, dikutip dari Reuters, koneksi internet yang buruk dan jalan yang rusak antara beberapa kota yang paling parah terkena dampak gempa di Turkiye telah menghambat upaya untuk menilai dan mengatasi dampak bencana.

Baca juga: Gempa Turkiye dan Suriah Sudah Tewaskan Hampir 1.800 Orang, 45 Negara Tawarkan Bantuan, Ini Daftarnya

Suhu udara di beberapa daerah diperkirakan telah turun hingga mendekati titik beku dalam semalam.

Hal ini pun diyakini memburuk kondisi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan atau kehilangan tempat tinggal.

Hujan turun pada hari Senin setelah badai salju melanda Turkiye pada akhir pekan lalu.

Namun, banyak warga dilaporkan takut kembali ke kediamannya untuk sekadar mengambil jaket atau sepatu.

Mereka pun pada akhirnya nekat bermalam di jalanan meskipun suhu turun di bawah nol derajat celsius.

Sejumlah penduduk kota yang ketakutan memilih berkerumun di sekitar api unggun untuk mendapatkan kehangatan.

Salah satu yang melakukannya adalah Mustafa Koyuncu di Kota Sanliurfa, Turkiye.

Dia duduk berkerumun di dalam mobil stasionernya bersama istri dan kelima anaknya, takut bergerak.

"Kami menunggu di sini karena kami tidak bisa pulang. Semua orang takut," kata pria berusia 55 tahun itu kepada AFP. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com