Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata China di Atlantik

Kompas.com - 05/02/2023, 06:25 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - AS telah menembak jatuh balon China raksasa yang disebut telah memata-matai situs militer utama di seluruh Amerika.

Kementerian Pertahanan AS mengonfirmasi jet tempurnya menjatuhkan balon di atas perairan teritorial AS.

Tiga bandara dan wilayah udara ditutup di lepas pantai Carolina Utara dan Selatan saat militer melakukan operasi pada hari Sabtu (4/2/2023).

Baca juga: Benda Diduga Balon Mata-mata China Kedua Terbang di Atas Amerika Latin

Dilansir dari BBC, rekaman di jaringan TV AS menunjukkan balon jatuh ke laut setelah ledakan kecil.

Sebuah jet tempur F-22 menyerang balon ketinggian tinggi dengan satu rudal, yakni AIM-9X, yang lantas jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS pada pukul 14.39 EST (19.39 GMT).

Presiden AS Joe Biden berada di bawah tekanan untuk menembak jatuh balon itu sejak pertama kali muncul di wilayah udara AS.

Penemuan balon itu memicu krisis diplomatik. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan perjalanan ke China karena tindakan yang disebutnya tidak bertanggung jawab itu.

Pihak berwenang China membantah balon adalah pesawat mata-mata, dan sebaliknya mengatakan itu adalah kapal cuaca yang tersesat.

Presiden Biden pertama kali menyetujui rencana untuk menembak balon pada hari Rabu, tetapi Pentagon memutuskan untuk menunggu sampai objek tersebut berada di atas air agar tidak menempatkan orang di darat dalam risiko.

Baca juga: 5 Faktor Kenapa di Singapura Banyak Orang China Kaya

Sebelumnya pada hari Sabtu, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan mengurus balon itu.

Ini menjawab pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada balon tersebut, yang terbang lebih tinggi dari rute penerbangan komersial.

Segera setelah itu, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menghentikan sementara semua penerbangan sipil di tiga bandara di sekitar pantai Carolina Selatan karena upaya keamanan nasional.

Baca juga: China: Rasa Saling Percaya dengan Rusia Kian Meningkat

Penjaga pantai juga menyarankan para pelaut untuk meninggalkan daerah itu karena operasi militer yang menimbulkan bahaya signifikan.

Militer sekarang sedang berusaha membersihkan puing-puing yang tersebar sejauh tujuh mil (11 km), kata seorang pejabat militer kepada Reuters.

Dua kapal angkatan laut, termasuk satu dengan derek berat untuk pembersihan, berada di area jatuhnya balon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com